Pemkab Sleman Rilis Tema dan Logo Hari Jadi ke-107, Berikut Filosofi dan Maknanya

- 10 Mei 2023, 15:21 WIB
Tema yang dipilih untuk memperingati hari jadi Kabupaten Sleman ke-107 ialah “Nyawiji lan Murakabi, Sesarengan mBangun Sleman”.
Tema yang dipilih untuk memperingati hari jadi Kabupaten Sleman ke-107 ialah “Nyawiji lan Murakabi, Sesarengan mBangun Sleman”. /Istimewa/

PORTAL JOGJA – Pemerintah Kabupaten Sleman telah menetapkan tema serta logo HUT ke-107 Kabupaten Sleman, dimana tema dipilih untuk memperingati hari jadi Kabupaten Sleman kali ini ialah “Nyawiji lan Murakabi, Sesarengan mBangun Sleman”.

Tema tersebut dimaknai sebagai semangat bersatu padu seluruh elemen masyarakat Sleman, guna memberikan manfaat yang seluas-luasnya demi SLEMAN SEMBADA.

“Tema Hari Jadi ke-107 yaitu Nyawiji lan Murakabi. Nyawiji itu adalah menyatunya berbagai perbedaan, berbagai persepsi, berbagai pandangan, untuk menuju ke satu titik. Murakabi itu artinya beramanfaat bagi semuanya. Jadi dengan momentum hari jadi ini supaya penyelenggara pemerintahan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi semua,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aji Wulantara, selaku Ketua Panitia Pelaksana Hari Jadi ke-107 Kabupaten Sleman, dalam jumpa pers, Rabu (10/5/2023).

Baca Juga: TMMD Tahap I 2023 Dibuka, Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Aji menambahkan bahwa sejalan dengan tema tersebut, logo Hari Jadi ke-107 Kabupaten Sleman tidak terlepas dari ilustrasi filosofi. Logo dilambangkan dengan angka 107 beserta elemen-elemen lainnya berupa burung Punglor, motif batik, motif tiga gelombang, dan elemen warna yang digunakan.

“Simbol di dalam Hari Jadi ke-107 Kabupaten Sleman ini juga tidak lepas dari bagaimana memberikan ilustrasi filosofi,” katanya.

Pada angka 107 terdapat Burung Punglor yang menyimbolkan satwa identitas Kabupaten Sleman. Kemudian angka nol digambarkan orang berjabat tangan yang menyimbolkan bahwa hari jadi ini sebagai momentum mengosongkan keinginan pribadi, untuk bersama-sama membangun Sleman SEMBADA. Maka angka satu, nol, dan tujuh, menyimbolkan bahwa ketika kita mampu bersatu mengosongkan keinginan pribadi, maka akan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

“Satu, kosong, dan tujuh ini menjadi sebuah simbol filosofi ketika kita bisa mengosongkan hati, dan pikiran kita yang berbeda itu menjadi satu, maka akan mencapai pada tujuan yang luar biasa,” katanya.

Selanjutnya, motif batik Sleman pada angka 107 yakni Batik Sinom Parijotho Salak. Motif ini terinspirasi dari kekayaan alam Kabupaten Sleman. Sinom merupakan daun salak yang masih muda. Sedangkan Parijotho merupakan tanaman khas di lereng Gunung Merapi.

Motif tiga gelombang biru, menggambarkan tiga sungai yang melambangkan kemakmuran dalam mempertinggi pangan dan sandang di daerah Kabupaten Sleman, yakni Kali Krasak, Kali Kuning, dan Kali Opak. Muatan warna yang digunakan ialah merah yang bermakna keberanian, hitam bermakna keabadian, biru tua berarti kesetiaan, biru muda berarti cita-cita, kuning berarti keluhuran, kuning emas berarti keemasan/kejayaan, dan hijau bermakna kemakmuran.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x