Babon ANIEM Pasar Kotagede, Gardu Listrik Peninggalan Belanda

- 26 Juli 2020, 16:58 WIB
Babon ANIEM atau gardu listrik di Pasar Kotagede.
Babon ANIEM atau gardu listrik di Pasar Kotagede. /Bagus Kurniawan/(siti baruni)

PORTAL JOGJA - Gardu listrik atau transformator ini oleh masyarakat sering disebut babon ANIEM. Bangunan babon ANIEM ini berada di salah satu sudut di Kompleks Pasar Kotagede Yogyakarta.

Babon adalah kata Bahasa Jawa yang berarti induk. Sedangkan ANIEM adalah singkatan nama sebuah perusahaan listrik di masa penjajahan Belanda yaitu Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij.

Pada awal abad 19, ANIEM adalah perusahaan besar di Hindia Beland. Tahun 1914, ANIEM mendapat hak untuk mengusahakan jaringan listrik untuk Kota Yogyakarta. Empat tahun kemudian, pembangunan infrastruktur dasar telah selesai dan siap dioperasikan.

Baca Juga: Terowongan Cilik Medari Sleman, Sisa Kejayaan Jalur KA Yogya-Magelang

Instalasi pertama yang dibangun adalah gedung pabrik listrik ANIEM di Wirobrajan. Selanjutnya beberapa transformator atau gardu listrik menyusul dibangun di beberapa lokasi strategis seperti di Kotabaru, Danurejan, Pengok, Pingit dan Kotagede.

Menurut catatanm tahun 1939 seluruh wilayah Karesidenan Yogyakarta telah teraliri listrik.

Bentuk bangunan Babon ANIEM biasanya berupa empat persegi panjang,yang dibangun dengan tembok batu bata. Keberadaan bangunan ini tentu menjadi bagian bagian sejarah hadirnya listrik di Kota Yogyakarta.

Baca Juga: MotoGP Andalusia 2020, Siapa yang Bakal Menang?

Babon ANIEM di Kotagede sempat mengalami kerusakan saat terjadi gempa bumi tahun 2006 lalu. Namun akhirnya direkonstruksi kembali dan hingga kini masih tegak berdiri.

Sayang, gardu listrikdi Kotagede,ini terkesan sedikit kumuh. Ya, karena pagi, siang, sore dan malam hari disekitar gardu digunakan para pedagang untuk berjualan.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x