Penurunan satu persen ini menurutnya tidak bisa dilihat hanya persentasi. Namun, ada perbedaan dari cakupan data pada tahun 2021 dan tahun 2022.
"Pada tahun 2021 data yang dikumpulkan terkait stunting hanya mencakup 63 persen dari balita yang ada di Kabupaten Sleman. Cakupan tersebut dikarenakan adanya kendala terlebih kondisi Covid. Sementara pada tahun 2022, pendataan mencakupi hingga 93 persen balita yang ada di Sleman," jelasnya.
Danang menyebut, penurunan angka stunting yang ada di sleman ini hasil dari kerjasama yang baik dari seluruh pihak yang berkomitmen untuk menghadapi permasalahan stunting yang ada di Sleman.***