Cerita Plombir Pajak Sepeda Zaman Dulu yang Bikin Deg-degan Warga

- 30 Juni 2020, 13:00 WIB
Plombir sepeda
Plombir sepeda /Bagus Kurniawan

Selanjutnya di Jalan Wates Kadipiro, Ngestiharjo Kasihan Bantul perbatasan dengan Wirobrajan Kota Jogja. Di timur antara lain di dekat Gedong Kunng, Timoho, Jalan Menteri Supeno, Kolonel Sugiono. Sedangkan di utara di dekat Kantor LPP di Jalan Urip Sumoharjo, Gondokusuman. Kalau d tengah kota biasanya di Gondomanan.

Saat melakukan cegatan, patugas memeriksa sepeda apakah sudah ada plombir atau belum. Bila sudah ada juga akan diperiksa apakah itu plombir tahun lalu atau yang sekarang.

Baca Juga: Mau Beli Sepeda Gunung di Jogja? Tak Usah Bingung. Ini Tempatnya

Bila belum ada petugas langsung menyodorkan plombir dan diminta membayar sesaui yang tertera di stiker. Stiker plombir tiap tahun bentuk dan warna berbeda. Yang sama hanya lambang kabupaten/kota serta tercantum angka tahun pajak sepeda.

Kalau stiker plombir baru sudah dipasang aman. Namun nalau belum bayar maski deg-degan, di ana yang akan ada cegatan plombir.

"Cegatane ndisik juga di jalan Solo timur Duta Foto. Dulu masih dipake kantor camat Gondokusuman. Tapip nek pit (sepeda) mini kadang diloloskan atau tak ditari," cerita Aji Wartono warga Gondokusuman.

Baca Juga: Suka Gowes? Ini Cara Pilih Sepeda Sesuai Kantong Biar Tidak Jebol

Lain lagi dengan Natsir Dabey warga Kotagede yang mengalami cegatan plombir di kawasan Timoho.

"Aku mbiyen tau pas cegatan plembir neng lor Timoho kon mbayar gak duwe duit," kenang Dabey sambil tertawa. (*)

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah