Network
PORTAL JOGJA - Pariwisata di kabupaten Sleman adalah salah satu sektor yang paling terpukul saat pendemi Covid-19.
Hal tersebut bisa dilihat dari menurunnya tingkat kunjungan wisatawan sejak mulainya pandemi Covid-19 pada tahun 2020.
Pada tahun 2019 tingat kunjungan wisata di Sleman pada angka 10,3 juta. Kemudian menurun drastis sejak dimulainya pandemi pada tahun 2020 yakni sebanyak 4,25 juta dan semakin menurun pada tahun 2021 yakni sebanyak 1,73 juta.
Baca Juga: Bermaksud Jaring Ikan, Solihin Tewas di Pantai Imorenggo Kulon Progo
Kepala dinas Pariwisata kabupaten Sleman Suparmono mengatakan meski tingkat kunjungan wisata menurun pendapatan asli daerah (PAD) mengalami peningkataan saat pandemi.
"Jadi tahun 2019 PAD sektor pariwisata 260 milyar, 26 persen dari total PAD kabupaten Sleman, kemudian 2020 turun menjadi 117 milyar atau 14 persen dari total PAD kabupten Sleman, Alhamdulillah 2021 meskipun ada Delta ada Omicron PAD sektor pariwisata tetap meningkat menjadi 147 milyar atau 18 persen," kata Suparmono Rabu 23 Maret 2022.
Menurut Suparmono proses recovery sektor pariwisata di kabupaten Sleman sudah dimulai meski tingkat kunjungan wisata masih rendah.
Suparmono menilai sektor usaha dan jasa pariwisata di kabupaten Sleman lebih kuat jika dibandingkan dengan destinasi wisata.
"Kalau saya lihat data tetangga (daerah lain) jumlah kunjungan mereka meningkat tapi PAD-nya ngga sehebat Sleman, bisa jadi disimpulkan banyak orang berkunjung ke daerah tetangga tapi makannya di Sleman nginepnya di Sleman, belanja oleh-olehnya di Sleman," katanya.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Operasi Pasar Minyak Goreng di Kabupaten Sleman, DIY, Catat Tempatnya
