PORTAL JOGJA - Komunitas Keris Lar Gangsir Yogyakarta kembali menggelar pameran keris di Omah Dhuwung Wukirsari, Cangkringan Sleman.
Tema kali ini yang akan berlangsung selama 1 bulan adalah Pameran Keris Dhapur Kebo "Kebo Nirbaya". Ada sekitar 77 keris dari berbagai masa dan daerah dipamerkan di tempat itu.
Ketua Komunitas Lar Gangsir, Nilo Suseno kepada Portal Jogja mengungkapkan nama dhapur adalah nama bentuk keris. Nama ini diberikan sesuai dengan ciri-ciri bentuk yang ada pada sebilah keris.
"Utamanya ragam ricikan yang dimiliki, dhapur Kebo ini tampak sangat sederhana," ungkap Nilo mengawali penjelasan di Omah Dhuwung.
Menurut Nilo keris dhapur Kebo Lajer secara umum sederhana. Salah satu cirinya gandhik tinggi hampir sama keris dapur brojol, polos dan tidak ada variasi bentuk lain.
"Tidak ada tikel alis, sogokan dan gandhik bagian depan keris poisisnya tinggi," katanya.
Menurutnya filosofi dari keris dhapur kebo adalah mengacu pada filofosi kebo atau kerbau, yakni hewan kuat yang bekerja kuat. Makna yang terkandung adalah melambang kekuata ndan sifat pantang menyerah.
"Kerja keras dan tidak kenal lelah," kata Nilo.