Erupsi Gunung Merapi Berdampak pada Turunnya Kunjungan Wisatawan di Sleman Yogyakarta

- 5 Februari 2021, 18:04 WIB
Dampak erupsi gunung Merapi mengakibatkan tingkat kunjungan wisatawan turun
Dampak erupsi gunung Merapi mengakibatkan tingkat kunjungan wisatawan turun /Chandra Adi N /@Portaljogja.com/

PORTAL JOGJA - Sejak status gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dinaikan dari Waspada menjadi Siaga pada November 2020, tingkat kunjungan sejumlah tempat wisata dan usaha kuliner di sekitar kawasan wisata gunung Merapi menjadi sepi.

Menurunnya tingkat kunjungan jumlah wisatawan tersebut berlanjut hingga saat ini, apalagi dalam beberapa pekan terakhir, aktivitas vulkanik gunung Merapi cukup tinggi.

Pelaku wisata memang direkomendasikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya yakni sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2021 Rencananya Akan Digulirkan Pada Bulan Mei atau Juni

Yang artinya tempat wisata di kawasan lereng gunung Merapi yang berjarak lebih dari 5 kilometer dari puncak gunung masih tergolong aman untuk dikunjungi.

Namun demikian, sejumlah tempat wisata yang berjarak lebih dari 5 kilometer, ternyata ikut terdampak dan mengalami penurunan pengunjung yang signifikan.

kawasan Wisata The Lost World misalnya, tempat wisata yang berada di dusun Petung Kepuharjo Cangkringan kabupaten Sleman Yogyakarta ini dalam beberapa bulan terakhir sepi pengunjung.

Ditambah lagi saat ini di kabupaten Sleman sedang diberlakukan masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga jumlah pengunjung menurun drastis.

Baca Juga: Ciptakan Pembelajaran Daring yang Menarik, Guru SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari Belajar Bikin Podcast  

Menurut Ahmad Saukani selaku pengelola kawasan Wisata The Lost World, tingkat kunjungan wisatawan pasca gunung Merapi dinaikan statusnya menjadi Siaga turun drastis bahkan hingga hampir tanpa pengunjung.

“Turun sudah 90 persen mas, hampir tidak ada ada pengunjung,” katanya.

Ahmad menambahkan selain akibat pemberlakukan PPKM di kabupaten Sleman, erupsi Merapi yang terjadi dalam beberapa hari ini juga mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan.

Padahal lokasi kawasan wisata The Lost World masuk dalam daerah aman dari ancaman bahaya Merapi karena berjarak sekitar 8 kilometer dari Puncak gunung Merapi.

 

Hal senada juga terjadi di Agrowisata Bhumi Merapi, tempat wisata yang terletak di jalan Kaliurang km 20 Sawungan Hargobinangun Pakem kabupeten Sleman Yogyakarta ini, sudah beberapa bulan terakhir sepi pengunjung.

Baca Juga: Heboh Foto Nora Bertema Nyi Roro Kidul, Berikut Deretan Artis yang Pernah Perankan Penguasa Laut Selatan

Menurut Denny Purniawan sang pengelola, sejak gunung Merapi statusnya naik menjadi Siaga dan mengalami erupsi dalam beberapi hari terakhir, jumlah pengunjung menurun secara signifikan.

“Berdampak sekali penurunan kita hampir 50 persen dari hari-hari biasa baik weekend maupun weekday kita mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan setelah kemarin tanggal 27 (erupsi Merapi) turunnya kita lebih lagi lho, kita sampai titik nadir, kunjungan hanya 25 persen dari biasanya,” kata Denny.

Denny mengatakan Agrowisata Bhumi Merapi berjarak sekitar 12 kilometer dari puncak gunung Merapi sehingga aman untuk dikunjungi.

Selain akibat status gunung Merapi penurunan jumlah wisatawan ini juga diakibatkan karena pandemic Covid-19 dan diberlakukannya PPKM di kabupaten Sleman.

Untuk itu pihaknya selalu berupaya agar protokol kesehatan di tempat wisata selalu diterapkan, mulai dari penyediaan tempat mencuci tangan sebelum memasuki area wisata, pengukuran suhu tubuh, dan pembatasan jumlah kuota pengunjung sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

 

Baca Juga: 4 Film Korea Terbaru Dirilis Bulan Ini di Viu, Berikut Sinopsisnya

Tidak hanya tempat wisata, erupsi gunung Merapi juga berdampak pada sejumlah tempat wisata kunliner di sekitar gunung Merapi di kabupaten Sleman.

Salah satunya adalah warung makan Sego Abang Khas Gunung Kidul Mbah Wiji yang terletak di jalan Pakem- Turi Klarangan Harjobinangun Pakem kabupeten Sleman Yogyakarta.

Warung makan yang menyediaka makanann khas Gunung Kidul ini juga mengalami penurunan pengunjung yang sangat signifikan akibat erupsi gunung Merapi.

Menurut Tugiran sang pemilik warung, omzet warung makan miliknya mengalami penurunan drastis hinga 60 persen.

“Wah luar biasa penurunannya sampai 60-65 persen, pokoknya bisa hitung omzet sekarang paling tinggi 1,5 juta per hari padahal hari biasa bisa mencapai 3 sampai 5 juta setiap hari,” katanya.

Tugiran menambahkan untuk mengantisipasi penurunan omzet dirinya mencoba menambah penghasilan lain dengan berjualan bakmi pada malam hari, dan meracik minuman tradisional wedang uwuh yang ia jual di warungnya.***

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah