Hasil Validasi Jarak Luncur Awan Panas Gunung Merapi Terjauh 3,5 Km

- 29 Januari 2021, 14:02 WIB
Gunung Merapi setelah rentetan awan panas guguran Rabu 27 Januari 2021.
Gunung Merapi setelah rentetan awan panas guguran Rabu 27 Januari 2021. /- Foto : Portal Jogja/Siti Baruni/

PORTAL JOGJA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melakukan validasi jarak luncur awan panas guguran Gunung Merapi. BPPTKG menerbangkan drone untuk mengambil foto udara di alur Kali Boyong.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam rilisnya menyatakan hasil foto udara menunjukkan jarak luncur awan panas pada 27 Januari 2021 mencapai 3,5 km untuk jarak miring. "Atau 3,2 km jika dihitung jarak horizontal,” terangnya.

Seperti diketahui, Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 lalu. Sejak itu, itensitas awan panas guguran semakin tinggi. Seperti terjadinya awan panas guguran tanggal 7 Januari 2021 silam.

Baca Juga: Belum Mahir, Bocah 14 Tahun Kendarai Mobil Tabrak 8 Motor, 1 Pemotor Tewas di Bantul

Bahkan  pada Rabu 27 Januari 2021 dalam sehati terjadi 52 kali awan panas guguran.  Kala itu, Jarak luncur awan panas diperkirakan sejauh 3 km dari puncak Merapi ke arah hulu Kali Boyong dan Krasak.

Meski hasil validasi menunjukkan bahwa jarak luncur awan panas mencapai 3,5 kilometer, namun masih dalam rekomendasi jarak bahaya yang telah ditetapkan, yaitu pada jarak maksimum 5 km dari puncak Gunung Merap

Hanik Humaida mengatakan, aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini masih terhitung tinggi. Awan panas masih berpotensi terjadi. Daerah yang berpotensi bahaya awan panas guguran dan guguran lava adalah alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Baca Juga: Kriteria yang Tidak Menerima BLT UMKM Rp2,4 Juta dan Pastikan Pengusul Bukan Lembaga Kuangan Abal-abal

Sementara itu Hanik Humaida juga menjelaskan, erupsi eksplosif juga masih mungkin terjadi di Gunung Merapi. Potensi bahaya erupsi eksplosif ini berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak.

Hanik mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut mengingat awanpanas guguran dan lahar hujan dapat terjadi sewaktu-waktu.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x