Aktivitas Gunung Merapi Cenderung Mengalami Penurunan

- 18 Januari 2021, 16:40 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi terekam dari Pos Pengamatan Panguk.
Awan panas guguran Gunung Merapi terekam dari Pos Pengamatan Panguk. /- Foto : Twitter @BPPTKG

PORTAL JOGJA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan jika kini aktivitas Gunung Merapi cenderung menurun dari sepekan terakhir.

Menurut data dari infografis di akun resmi BPPTKG, dalam 24 jam terakhir atau tanggal 17 Januari 2021, tercatat 116 kali gempa guguran, 25 kali gempa fase banyak, 1 kali gempa vulkanik dangkal, dan 2 kali gempa hembusan.

Secara visual, teramati asap warna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 100 meter di atas puncak.

Baca Juga: 5 Masalah Umum pada Laptop dan Cara Mengatasinya

Guguran lava pijar terjadi selama 42 kali dengan jarak luncur maksimal 1500 meter ke arah barat daya.

Deformasi atau penggembungan tubuh gunung juga menurun dari sebelumnya.

Bila sebelumnya deformasi terpantau hingga belasan centimeter, namun dalam pengamatan selama tiga hari terakhir, deformasi hanya sebesar 2 cm per hari.

Baca Juga: Tinjau Banjir KalSel, Presiden Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Bereskan Dalam Waktu 3-4 Hari

Meski menurun aktivitasnya, BPPTKG masih mempertahankan status Merapi pada level Siaga atau Level Tiga.

Namun BPPTKG telah mengubah rekomendasi potensi bahaya yaitu berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca Juga: Cek Fakta : Kasdim Gresik Mayor Sugeng Riyadi Dikabarkan Meninggal usai Vaksinasi, Ini Faktanya !

Masyarakat diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

BPPTKG tidak mengubah rekomendasi terkait penambangan pasir dan pariwisata. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata juga dihimbau agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III G. Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin Malam Ini : Aldebran akan Ungkapkan Rahasia Kepada Andien, Apa Itu?

Dalam rilis media Sabtu, 16 Januari 2021, Kepala Seksi Gunung Merapi, Agus Budi Santoso mengatakan bahwa pada dasarnya pengungsi sudah boleh kembali ke rumah masing-masing. Namun pelaksanaannya berada di tangan pemda masing-masing kabupaten.

“Pemda yang melakukan penanggulangan bencana. Kami merekomendasi (daerah) bahaya”, kata Agus Budi. ***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x