Di Puro Pakualaman dwi tunggal menempati kamar bersebelahan yang dipisahkan kamar tamu. Ruangan keduanya disebut Gedung Parangkarso. Semua perabotan yang dipakai seperti ranjang, almari, meja kursi, wastafel bahkan toilet duduk masih terpelihara dengan baik.
Saat Yogyakarta menjadi ibukota RI terjadi banyak peristiwa yang menentukan jalannya sejarah bangsa Indonesia. Mulai dari agresi militer ll Belanda, perang gerilya yang dilakukan oleh Panglima Besar Jendral Sudirman, perundingan-perundingan yang ditengahi Komisi Tiga Negara, Serangan Umum 1 Maret 1949.
Selanjutnya adalah penarikan mundur pasukan Belanda atau yang kemudian dikenal dengan peristiwa Yogya Kembali, Proklamasi Kedua oleh Sri Sultan HB IX pada 30 Juni 1949, pelantikan Soekarno sebagai presiden RIS di Siti Hinggi hingga lahirnya universitas tertua UGM di Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Andika Kangen Band Positif Covid-19 Saat Ini Dirawat di Lampung
Ia mengatakan beragam konten dalam peringatan 75 Tahun Yogya Kota Republik yang diproduksi oleh Sekber Keistimewaan DIY ini dimaksudkan sebagai edukasi sejarah bagi masyarakat khususnya generasi muda sekaligus upaya untuk memperkokoh jiwa nasionalisme dan patriotisme.***