Hanya Rp 25 Ribu, Ini Harga Biaya Tes GeNose C19 Buatan UGM Yogyakarta

- 26 Desember 2020, 19:21 WIB
Mesin pendeteksi Covid-19, GeNose C19 buatan UGM Yogyakarta siap didistribusikan ke masyarakat.
Mesin pendeteksi Covid-19, GeNose C19 buatan UGM Yogyakarta siap didistribusikan ke masyarakat. /UGM.ac.id

PORTAL JOGJA - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta baru saja memperoleh izin edar untuk GeNose C19, sebuah alat pendeteksi Covid-19 karya para ahli dari perguruan tinggi negeri tertua di Kota Pelajar itu.
 
Siap dipasarkan, GeNose C19 ini dipastikan tak akan mematok biaya tes tinggi bagi orang yang menggunakan alat yang bekerja berdasarkan embusan nafas itu. Tak lebih dari Rp25 ribu untuk biaya tesnya.
 
Ketua tim pengembang GeNose, Prof. Kuwat Triyana menjelaskan nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp15 ribu sampai Rp25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. 
 
"Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan nafas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab," papar Kuwat sebagaimana dikutip PortalJogja dari laman ugm.ac.id Sabtu, 26 Desember 2020.
 
 
Kuwat mengungkapkan izin edar dari GeNose C19 dikeluarkan Kementerian Kesehatan pada Kamis, 24 Desember 2020 dengan nomor KEMENKES RI AKD 20401022883 selaku regulator dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat.
 
Menurut Kuwat setelah izin edar diperoleh maka tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.
 
Mereka berharap agar dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas ini dapat memberikan dampak maksimal.
 
"Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam," papar dia.
 
 
Harapan ini dapat diwujudkan, kata Kuwat, bila distribusi GeNose C19 dilakukan tepat sasaran. Contohnya, di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit. Termasuk ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect Covid-19.
 
Namun, pada tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.
 
Kuwat juga menegaskan setelah mendapatkan izin edar GeNose C19 akan segera diproduksi massal.
 
Tim berharap bila ada 1.000 unit kelak maka akan mampu mentes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021) maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.
 
 
"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mentes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus," tandas Kuwat. ***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: UGM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah