Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi, Warga Dimbau Tetap di Barak, Pengungsi, Relawan Butuh Internet

- 21 Desember 2020, 06:38 WIB
Puncak Gunung Merapi yang mengeluarkan asap putih terlihat dari wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (8/12/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode (7/12/2020) jumlah kegempaan guguran 49, fase banyak 192, vulkanik dangkal 23, hembusan 29, tektonik satu, serta laju deformasi Gunung Merapi EDM Babadan sebesar 11 cm per hari. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww.
Puncak Gunung Merapi yang mengeluarkan asap putih terlihat dari wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (8/12/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode (7/12/2020) jumlah kegempaan guguran 49, fase banyak 192, vulkanik dangkal 23, hembusan 29, tektonik satu, serta laju deformasi Gunung Merapi EDM Babadan sebesar 11 cm per hari. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di DIY Hari Ini Senin 21 Desember 2020

Baca Juga: Lowongan Kerja Desember, PT Perkebunan Nusantara IX Butuhkan IT Programmer, IT Networking

Vulkanik Dangkal (Jumlah : 11, Amplitudo : 39-75 mm, Durasi : 13.5-39.2 detik)

Bupati Sleman Sri Purnomo meminta warga Dusun Kalitengah Lor Desa Glagaharjo Kecamatan Cangkringan untuk tetap bertahan di barak pengungsian Glagaharjo, selama masa tanggap darurat bencana.

Hal tersebut dilakukan guna menghindari dampak yang tak diinginkan dari meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

"Sampai saat ini status aktivitas Merapi belum berubah, masih pada Level III atau siaga. Jadi, sesuai rekomendasi BPPTKG warga yang berada di radius lima kilometer dari puncak Merapi harus berada di barak pengungsian," kata Sri Purnomo dilansir dari Antara.

Menurut Sri Purnomo pemerintah daerah sudah memperpanjang pemberlakuan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi hingga 31 Desember 2020. Pemerintah daerah membantu pemenuhan kebutuhan pangan dan kesehatan warga kawasan Merapi yang tinggal di barak pengungsian.

Pemerintah daerah telah mengalokasikan dana Rp10,16 miliar untuk penanganan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi 2020 dan Rp6,37 miliar dari alokasi dana tersebut sudah direalisasikan.

Baca Juga: Kata-kata Ini yang Membuat Rohimah Alli Mantap Ajukan Gugatan Cerai pada Kiwil

Baca Juga: Cerita Rohimah Alli Soal Gugatan Cerai dengan Kiwil, Anak yang Minta Pisah, Ancam Mau Macam-macam

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA Pikiran-Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah