Kawasan ITF Pusat Karbonasi Bawuran, Langkah Nyata Menuju Bantul Bersih Sampah 2025

7 Maret 2024, 23:34 WIB
Ilustrasi tumpukan sampah /Portal Jogja/Siti Baruni

PORTAL JOGJA - Pemerintah Kabupaten Bantul membangun kawasan pengolahan sampah konsep Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi di Bawuran, Kecamatan Pleret. Peletakan batu pertama ini dilakukan oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada Kamis, 7 Maret 2024.

Pembangunan fasilitas ini dalam rangka mengatasi masalah sampah, sekaligus langkah nyata menuju Kabupaten Bantul akan benar benar bersih dari sampah, atau Bantul Bersama (Bantul Bersih Sampah 2025).

"Proyek ini kita percepat dengan penuh keyakinan, bahwa masalah sampah di Bantul harus bisa kita selesaikan, dan di tahun 2025 nanti Insya Allah akan mendeklarasikan Bantul bebas sampah, Bantul Bersih Sampah 2025," ucap Bupati Abdul Halim Muslih pada Kamis 7 Maret 2024 sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Tingkatkan Taraf Hidup, Sri Purnomo Dorong Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah di DIY

Dengan rencana kapasitas mencapai 70 ton sampah, proyek yang pengelolaannya ditangani salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) Bantul ini bahkan disebut oleh Bupati sebagai proyek yang cukup heroik.

"Akhirnya kita bisa mulai pembangunan ITF pusat karbonasi Bawuran ini, ini merupakan proyek yang cukup heroik karena di tengah keterbatasan kita, dan di tengah masalah besar yang kita hadapi, yaitu sampah," ucapnya.

Pembangunan pusat pengolahan sampah di Bawuran ini diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp15 sampai Rp17 miliar dengan target pembangunan selama kurang lebih selama dua bulan atau dapat diselesaikan pada akhir April 2024.

Baca Juga: Pedagang Pasar Tempel Diajak Kurangi Plastik dan Kelola Sampah

Tekad Pemkab Bantul untuk mengatasi sampah secara sistematis tidak hanya sebatas retorika saja, telah benar-benar diwujudkan. Bersamaan dengan peletakan batuan pertama ITF pusat karbonasi Bawuran itu, baru saja diresmikan ITF yang ada di Pasar Niten dengan kapasitas pengolahan sampah lima ton.

ITF Pasar Niten ini difungsikan menampung sampah dari pasar-pasar besar di Bantul, seperti Pasar Bantul, Pasar Pasar Piyungan dan Pasar Pijenan di Pandak, dan Pasar Imogiri serta sejumlah pasar yang sampahnya belum terkelola.

Hasil dari pengolahan lombah sampah ini berupa pilahan anorganik laku jual, organik kompos untuk pertanian, dan residu organik maupun anorganik sebagai bahan bakar pengganti atau refused derived fuel (RDF).

Baca Juga: Pemkab Sleman Jual Olahan Sampah ke Pabrik Semen Cilacap

"Kemudian TPST Dingkikan Kelurahan Argodadi dengan kapasitas 40 ton. Di saat yang bersamaan pula beberapa kelurahan di Bantul juga sedang mempersiapkan pembangunan TPST-TPST pada skala atau level kelurahan," ucapnya.

Seperti diketahui, ITF merupakan fasilitas pengolahan sampah yang digunakan untuk mengurangi jumlah sampah sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Fasilitas ini menggunakan konsep waste to energy dengan dukungan teknologi ramah lingkungan.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler