Penampakan Wedhus Gembel Gunung Merapi, Jarak Luncuran Awan Panas 1,5 Km

16 Januari 2021, 10:18 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (9/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat telah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada tanggal 9 Januari 2021 pukul 8:45 WIB dengan tinggi kolom 200 meter dan jarak luncur 600 meter ke arah Kali Krasak, status Siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp. /Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto

PORTAL JOGJA – Gunung Merapi sudah mengeluarkan 'Wedhus Gembel' sejak awal Januari 2021.

Wedhus gembel adalah sebutan masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi untuk awan panas.

Wedhus gembel atau awan panas ini merupakan guguran material dari puncak Gunung Merapi menuju hulu-hulu sungai.

Betuknya awan panas atau wedhus gembel berwarna putih ke abu-abuan itu dengan asap bergulung-gulung menuruni lereng Merapi oleh warga disebut wedhus gembel.

Saat ini arah luncuran dominan ke barat ke hulu Kali Krasak yang ada di perbatasan Kabupaten Magelang, Provisi Jawa Tengah  dan Sleman, DI Yogyakarta.

Pada hari ini Sabtu 16 Januari 2021, BPPTKG melaporkan mengeluarkan wedhus gembel atau awan panas menuju arah barat.

Baca Juga: Wedhus Gembel, Ciri Khas Guguran Awan Panas yang Selalu Muncul Saat Erupsi Merapi

Baca Juga: Lima Jenazah Ditemukan Pasca Banjir di HST Kalsel, Bantuan Logistik Sangat Diperlukan

Wedhus gembel atau awan panas guguran yang terjadi pada pukul 04.00 WIB teramati mengarah ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur sekitar 1,5 kilometer.

Jarak luncur wedhus gembel atau awan panas hari ini lebih panjang dibandingkan jarak luncuran sebelumnnya sekitar 600-an meter. Arah luncuran ke barat menuju hulu Kali Krasak.

Dari akun Twitter BPPTKG disebutkan, dari pantauan BPPTKG, teramati kolom erupsi setinggi 500 meter dengan durai 150 detik. Saat kejadian, angin bertiup ke arah Timur.

Baca Juga: BSU Guru Madrasah Masih Bisa Cair sampai Tanggal Ini! Segera Login simpatika.kemenag.go.id

Baca Juga: Ini Kesalahan yang Bisa Memuat BLT BPNT 2021 dari Kemensos Gagal Cair!

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jum’at kemarin merilis data aktivitas Gunung Merapi periode 8-14 Januari 2021.

Dalam periode tersebut, guguran lava pijar teramati sebanyak 128 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak.

Selain itu juga terjadi dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 600 m ke arah Barat Daya atau hulu Kali Krasak.

Baca Juga: Gempa Majene Sulawesi Barat, 189 Warga Mamuju Luka Berat. Sudah 32 Kali Gempa Susulan

Dengan kondisi tersebut, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi. Aktivitas teramati berupa aktivitas erupsi efusif. Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Merapi masih dinyatakan Siaga.

Sementara potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan–Barat Daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer.

Baca Juga: Alhamdulillah Sah. Evan Marvino Menikah Di Jum’at Berkah Usai Lewati Proses Ta'aruf

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dpt menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.***

 

 

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: BPPTKG

Tags

Terkini

Terpopuler