Terjadi Pengangkatan Area Puncak Merapi Seluas 100 Ribu Meter Persegi, ini Kata BPPTKG

2 Desember 2020, 20:09 WIB
Gunung Merapi dari obyek wisata Klangon, Cagnkringan Sleman. /Panji Arkananta

PORTAL JOGJA - Perkembangan aktivitas Gunung Merapi kian hari kian meningkat. Bukan hanya aktivitas kegempaan, namun juga aktivitas tekanan magma yang berasal dari perut bumi juga diperkirakan semakin mendekati permukaan.

Saat ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memperkirakan sumber tekanan magma di Gunung Merapi saat ini berada pada kedalaman 1,3 kilometer dari puncak.

Penyelidik Bumi BPPTKG Yogyakarta Nurnaning Aisyiah, Rabu 2 Desember 2020, mengatakan perkiraan itu mengacu periode data kecepatan deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi.

Baca Juga: Gawat! Tujuh Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Yogyakarta Penuh Pasien

Perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi atau laju deformasi ini diukur dengan electronic distance measurement (EDM).

"Dari akhir Oktober sampai sekarang kami menduga bahwa sumber tekanan sudah relatif berada di lokasi yang lebih dangkal dibandingkan periode sebelumnya," kata dia seperti dilansir dari Antara.

Nurnaning menjelaskan laju deformasi Gunung Merapi terus berlanjut sejak Juni 2020 sampai sekarang.

Baca Juga: Awasi Aktivitas Harian Anak dengan Google Family Link, Aplikasi Negatif di HP Bisa Diblokir Orangtua

Menurutnya, kecepatan laju deformasi ini dibagi menjadi enam periode.

Pada periode satu sampai tiga (Juni-pertengahan Oktober 2020) menunjukkan lokasi sumber tekanan berada di kisaran 5,9 km di bawah puncak.

Lalu pada periode keempat, kelima, dan keenam (akhir Oktober- 2 Desember) menjadi 1,3 km di bawah puncak.

Baca Juga: Tour de Singkarak Akan Kembali Digelar Tahun Depan. Sumbar Gandeng Provinsi Lain

Menurut dia, perkiraan itu diperkuat dengan hasil pemantauan terakhir menggunakan GPS (global positioning system) yang juga menyebutkan bahwa sumber tekanan di gunung itu berada pada lokasi dangkal dengan kedalaman 1 sampai 2 km.

"Hasil ini memperkuat hasil pemodelan kami dengan menggunakan EDM. Hasil ini konsisten, bersesuaian dengan hasil EDM," katanya.

Selain data EDM dan GPS, kata Nurnaning, data pemantauan lain dengan menggunakan satelit juga memperkuat kian mendekatnya magma ke permukaan.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Lengkap Kabupaten Bantul untuk Bulan Desember 2020

Berdasarkan hasil pengambilan foto melalui citra satelit, diduga adanya pengembungan atau pengangkatan area di puncak Merapi seluas 100.000 meter persegi.

"Ini sesuai dengan hasil EDM bahwa diduga ada migrasi magma dari sumber yang dalam menuju dangkal," kata dia.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Baca Juga: Ini Alasan FPI Tak Jadi Parpol, Jubir FPI Munarman: Kami Bukan Orang Suci

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi. ***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler