Apakah Hujan Meteor Berbahaya? Berikut Penjelasannya

- 12 Agustus 2023, 16:44 WIB
Ilustrasi - Hujan Meteor Perseid 13 Agustus 2023
Ilustrasi - Hujan Meteor Perseid 13 Agustus 2023 /Unsplash/ Austin Human

PORTAL JOGJA - Kita sering mendengar berita tentang hujan meteor yang terjadi bumi. Namun jarang mendengar tentang akibat kerusakan dari hujan meteor itu. Jadi, hujan meteor itu tidak berbahaya? Benarkah itu?

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan penjelasannya tentang hujan meteor ini dalam acara DOFIDA (Dialog Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa) di kanal YouTube BRIN Indonesia. Materi DOFIDA ini juga dimuat di laman brin.go.id

Awalnya mantan peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin, menerangkan bahwa meteor atau bintang jatuh adalah fenomena kenampakan dari lintasan saat benda antariksa melintas menuju atmosfer bumi.

Baca Juga: Daftar Event di Yogyakarta Sabtu 12 Agustus 2023, Catat Waktu dan Tempatnya

Meteor ini terjadi saat bumi melewati orbit bendapada langit , lalu orbit bumi beririsan dengan orbit benda antariksa lainnya seperti komet ataupun asteroid. Akhirnya dihasilkan batuan yang jatuh ke atmosfer bumi.

Hujan meteor merupakan terjadi ketika sejumlah meteor tampak meluncur silih berganti dari titik tertentu di langit. Meteor ini tampak seperti bintang jatuh atau bintang berpindah. Hujan meteor ini merupakan fenonema tahunan dan bisa diprediksi

"Hujan meteor merupakan fenomena yang bisa diprediksi dengan jumlah yang selalu teratur dan terjadi di bulan tertentu," katanya.

Baca Juga: Dorong Pertukaran Lintas Budaya, FBE UII Kirim Dosen dan Mahasiwa Belajar ke Luar Negeri Melalui Program ISM

Andi menjelaskan bahwa hujan meteor tidak memiliki dampak negatif bagi masyarakat dan tidak mengakibatkan lapisan ozon menipis. Beberapa meteor akan habis terbakar oleh atmosfer bumi.

Masyarakat dapat melihat fenomena indah ini tanpa khawatir dan cemas, karena hujan meteor aman dan tidak berbahaya. Meteor ini dianggap mempunyai potensi berbahaya bila memiliki ukuran lebih dari 140 meter dengan jarak perpotongan orbit minimal sekitar 5 juta kilometer.

"Hal ini perlu diwaspadai karena jika melintas dekat bumi dengan jarak kurang dari batas roche atau batas ketika benda langit berinteraksi dengan gravitasi bumi. Jika jaraknya sama dengan batas roche, benda langit bisa hancur berkeping-keping dan membentuk cincin di bumi. Namun, jika jaraknya kurang dari batas roche, maka akan memungkinkan jatuh ke bumi," ucapnya.

Baca Juga: Komitmen Tangani Sampah, Pemkab Sleman Luncurkan Gede Lampah di Kapanewon Depok

Lalu bagaimana mengamati hujan meteor? Untuk mengamati hujan meteor atau fenomena antariksa lainnya secara efektif, diperlukan cuaca yang cerah dan mendukung serta bebas dari tutupan awan.

Bebas dari polusi cahaya atau gangguan cahaya buatan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Medan pandang juga harus bebas dari penghalang. Bila ingin mengabadikan hujan meteor, Andi memberikan tips.

"Apabila ingin mengabadikan hujan meteor dibutuhkan kamera all sky yang diletakkan di arah zenith (arah atas) sehingga kamera akan merekam sampai malam selesai, baru bisa melihat meteor melintas," ujarnya.

Ilustrasi - Hujan Meteor Perseid 13 Agustus 2023
Ilustrasi - Hujan Meteor Perseid 13 Agustus 2023 Unsplash/ Austin Human

Selamat menikmati hujan meteor yang menghiasi langit.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: brin.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x