Rusia Invasi Militer ke Ukraina, Pakai Tank, Rudal dan Jet Tempur Bikin Warga Mengungsi

- 26 Februari 2022, 11:29 WIB
Kondisi perbatasan Ukraina yang rusak akibat serangan Rusia pada 24 Februari, 2022.
Kondisi perbatasan Ukraina yang rusak akibat serangan Rusia pada 24 Februari, 2022. /Reuters

PORTAL JOGJA – Serangan kilat yang dilakukan tentara Rusia ke Ukraina mengakibatkan puluhan warga sipil tewas dan instalasi vital rusak.

Rusia melakukan serangan kilat dari perbatasan dengan menggunakan pesawat udara, rudal, roket hingga artileri berat

Selin itu Rusia juga mengerahkan ribuan tentara dari perbatasan memasuki wilayah Ukraina menggunakan berbagai kendaraan tempur hingga tank.

Perang antara usia dan Ukraina ini tercata sebagai perang terebsar setelah Perang Dunia II di daratan Eropa.

Baca Juga: Rusia Invasi Militer ke Ukraina, AS dan NATO Kerahkan Pasukan dan Pesawat Tempur Siluman F-35

Serangan Rusia ke Ukraina terjadi beberapa jam setelah Vladimir Putin mengumumkan keputusannya untuk melakukan operasi militer khusus, langit Ukraina langsung berubah.

Invasi militer Rusia ke Ukraina terjadi sebegai kelanjutan Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina yakni Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk di wilay timur.

Namun oleh pemerintah Ukraina, meeka dianggapa sebagai kelompok separatis yang didukung oleh Rusia.

Invasi militer dimulai dari Kamis pagi, pasukan Rusia mulai melakukan operasi penuh di Ukraina.

Vladimir Putin mendesak pasukan Ukraina untuk meletakan senjata.

Baca Juga: Fuji Unggah Foto Kenangan Tahun Lalu, Terungkap Keinginan Bibi yang Tak Tersampai

Putin juga memperingatkan AS dan NATO untuk tidak ikut campur atau akan menghadapi konsekuensi yang belum pernah dilihat.

Untuk mencegah A dan NATO masuk Rusia mulai menguasai wilayah pelabuhan dan bandara Hostomel di barat laut Kiev. Penguasaan bandara untuk memudahkan pasukan Rusia masuk. Sedangkan pelabuhan agar bantuan militer dari barat tak bisa masuk pula dari jalur laut.

kibat serangan kilat Rusia membuat warga mencari perlindungan dan mengungsi.

Warga bersembunyi di stasiun KA bawah tanah hingga mengunggsi menggunakan kendaraan ke daerah aman.

Banyk warga yang antri BBM dan membeli bahan makan. Kemacetan terjadi di sepanjang ibu kota Kyiv, kendaraan-kendaraan memadati pusat kota hingga menuju pintu keluar.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 26 Februari 2022, Gertak Aldebaran, Nino Siapkan Pengacara Demi Hak Asuh Reyna

Berbagai kegaduhan muncul lantaran dentuman terdengar di pinggiran ibu kota Ukraina.

Penduduk Ukraina panik dan bergegas mencari tempat persembunyian dan perlindungan.

“Langit tampaknya berubah menjadi oranye dan kemudian merah, 15 detik kemudian Anda mendengar ledakan dari kejauhan,” ucap perwakilan Aljazeera, Andrew Simmons.

“Orang-orang dalam keadaan panik dan berlarian mencari perlindungan. Mereka khawatir meski presiden Volodymyr Zelensky meminta masyarakat untuk tenang mengikuti kemajuan Rusia,” imbuhnya.

Dilansir dari Eurasian Times, pasukan Rusia menyerang Ukraina dengan artileri, rudal, dan senjata ringan.

Pasukan Rusia menyerang dari perbatasan utara Ukraina dengan Belarusia, melintasi perbatasan timurnya dengan Rusia, dan di selatan dari Krimea.

Tank dan kendaraan lapis baja Rusia juga mengalir ke Ukraina dari ketiga front.

Baca Juga: Angka Kunjungan Wisata di Sleman Turun Selama Pemberlakukan PPKM Level 3

Sementara itu jet tempur dan puluhan helikopter mengebom lapangan udara penting di luar kota Kyiv.

Pasukan Rusia memulai serangan rudal terhadap fasilitas komando dan kontrol, instalasi pertahanan udara, pangkalan udara, dan target vital lainnya.

Rusia juga diduga telah mengerahkan Smerch, sistem roket peluncuran ganda (MLRS) yang kuat yang dan juga digunakan oleh Angkatan Darat India.

Smerch dipasang pada kendaraan dan dapat menembakan 12 peluru dalam waktu 38 detik.

Selain itu pasukan Rusia juga diyakini menggunakan sistem peluncur multi roket Urgan yang memiliki 16 tabung di setiap unit.

Pasukan Rusia juga menggunakan senjata rudal jelajah Kalibr dan rudal balistik taktis Iskander.

Baca Juga: Bangun Industri Pangan Berbasis Pertanian Modern di Sleman dengan Petani Milenial

Rudal jelajah Kalibr menjadi senjata operasi pilihan Rusia dengan jangkauan hingga 2.500 kilometer.

Senjata tersebut sebelumnya pernah dikerahkan Suriah pada tahun 2015.

Pejabat Ukraina juga mengkonfirmasi bahwa pada tahap awal invasi, tentara Rusia menembakan setidaknya 30 rudal jelajah Kalibr ke lokasi Ukraina.

Sedangkan untuk rudal balistik taktis Iskander memiliki jangkauan 300 hingga 400 kilometer.

Rudal tersebut dilengkapi dengan sistem radar Rusia terbaru dan dirancang untuk menghindari pertahanan rudal musuh dengan mengubah arah di tengah penerbangan.

Untuk serangan udara, pasukan Rusia diyakini menggunakan jet tempur MiG-29, Su-35, Su-24, dan helikopter serang lainnya.

Meski senjata Rusia canggih dan menakutkan, Ukraina telah mampu menimbulkan beberapa kerusakan pada pasukan Rusia.

Ukraina dikatakan telah menembak jatuh 7 pesawat Rusia dan menghancurkan beberapa tank.

Tentara Ukraina dilaporkan menembak jatuh Su-24, dua Ka-52 dan satu pesawat An-26 Rusia.

Menteri Pertahanan Latvia, Artis Pabriks menyatakan bahwa rudal permukaan ke udara jarak pendek Stinger buatan AS yang baru-baru ini dikirimkan ke Ukraina telah berhasil digunakan melawan tentara Rusia.

Ukraina juga mengklaim bahwa peluru kendali anti-tank NLAW yang diberikan Inggris pada Januari digunakan untuk melawan kendaraan lapis baja Rusia.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim telah menghancurkan seluruh kolom tank T-72 Rusia dengan senjata tersebut.

Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina, Serangan udara Rusia menargetkan skuadron MiG-29, Su-27, dan L-39 Angkatan Udara Ukraina, serta unit rudal anti pesawat yang mengoperasikan sistem S-300.

Artikel ini sebelumnya tayang di Zonajakarta.com, 26 Februari 2022 dengan judul "Langit Kyiv Berubah, Pasukan Rusia Membombardir Ukraina dengan Deretan Senjata Rudal dan Jet Tempur Canggih". ***(Nurfazriyah/Zonajakarta.com)

 

 

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah