Rusia Tak Takut Ancaman Negara Barat, Presiden Ukraina Zelenskiy: Sanksi Tidak Cukup

- 26 Februari 2022, 03:47 WIB
Saat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, meminta bantuan kepada publik internasional, pasukan Rusia kembali lakukan serangan.
Saat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, meminta bantuan kepada publik internasional, pasukan Rusia kembali lakukan serangan. / REUTERS/Jonathan Ernst/

PORTAL JOGJA - Perang antara Rusia dengan Ukraina masih terjadi selama 3 hari sejak Kamis 24 Februari 2022 hingga kini.
Banyak negara yang mengkhawatirkan perang ini berkelanjutan.

Perang antara Rusia dengan Ukraina disebut-sebut sebagai perang besar setelah Perang Dunia (PD) II di kawasan Eropa.

Pasukan militer Rusia bersama Belarus menyerang berbagai titik instalasi penting di Ukraina. Salahnya sekitar rektor nulir Chernobyl seta kota-kota di Ukraina.

Negara-negara mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi atas invasi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Bahkan Inggris mengancam akan membekukan aset-aset penting milik pejabat Rusia yang tersimpan di Inggris.

Baca Juga: Invasi Militer Rusia ke Ukraina Sebabkan Kekacauan, Warga Mengungsi, Zelenskiy Minta Bantuan Asing

Apakah Rusia takut akan ancaman sanksi dai berbagai negara Barat itu?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Jumat mengatakan agresi terus menerus Rusia terhadap negaranya menunjukkan bahwa sanksi yang dikenakan Barat pada Moskow tidak cukup.

Zelenskiy mengatakan dunia terus mengamati apa yang sedang terjadi di Ukraina setelah ibu kota Kiev dan sejumlah wilayah di negara itu dihantam rudal-rudal Rusia pada Jumat dini hari.

Dalam pidatonya di televisi, dia mengatakan pengeboman Kiev mengingatkan pada serangan Nazi Jerman selama Perang Dunia II.

"Ini mengingatkan (kita) dengan tahun 1941," kata Zelensky sebagaimana dilansir Reuters.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah