PORTAL JOGJA - Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Baru-baru ini Sulbar diguncang gempa bermagnitudo 6,2 di Majene dan Mamuju pada Kamis 15 Januari 2021.
Musibah gempa ini menelan setidaknya 88 korban jiwa serta menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi. Karena itulah keberadaan rumah tahan gempa sepertinya sudah menjadi kebutuhan.
Baca Juga: Sejumlah Wilayah Dilanda Banjir, Berikut Sejumlah Penyakit yang Harus Diwaspadai !
Dengan rumah tahan gempa diharapkan dapat meminimalisir skala kerusakan yang terjadi. Ditengarai, selama ini rumah yang dibangun tidak memiliki konstruksi yang tepat sebagai bangunan yang berada di kawasan rawan bencana gempa.
Seperti dikutip Portaljogja.com dari rumah.com, ada beberapa kriteria rumah tahan gempa yang dapat diimplementasikan di Indonesia. Kriteria rumah ini disusun oleh BNPB. Rumah tahan gempa diharapkan tetap berdiri kokoh meski digoyang gempa berskala besar.
Pada dasarnya ada 4 prinsip dasar dalam membangun rumah tahan gempa:
- Denah dan struktur bangunan yang simpel dan simetris
- Tinggi bangunan tidak melebihi empat kali lebar bangunan
- Struktur dasar bangunan atau pondasi yang kuat
- Bobot bangunan ringan menggunakan bahan-bahan yang ringan
- Dibangun secara monolit yaitu pelat dan balok dicor bersama sehingga menjadi satu kesatuan
Baca Juga: Sebanyak 533 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara
Dari kelima kriteria tersebut dapat dilihat beberapa contoh rumah tahan gempa buatan anak bangsa.
- Rumah Dome/Teletubbies
Melihat rumah dome tentu tidak terlihat asing. Bentuknya sekilas mengingatkan kita dengan Honai, rumah adat Papua yang terbuat dari jerami atau Igloo, rumah khas suku Inuit.