Google Berhenti Menampilkan Iklan Berdasarkan Riwayat Penjelajahan, Privasi Pengguna Kini Lebih Aman

1 April 2021, 09:06 WIB
: Ilustrasi Google/Pixabay/PhotoMIX-Company /

PORTAL JOGJA - Perusahaan teknologi multinasional Amerika, Google, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka akan berhenti menargetkan iklan online berdasarkan riwayat penjelajahan pengguna.

Apa yang dilakukan Google ini merupakan salah satu langkah untuk melindungi privasi penggunanya diseluruh dunia.

Melansir dari Mashable, Google juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengembangkan alat apa pun yang dapat melacak data pengguna.

Baca Juga: Kabar Tidak Menggembirakan E-Sport PUBG Lite Bakal Ditutup 29 April 2021

Lebih lanjut, melalui blog Google Ads dan Commerce, perusahaan ini mengatakan, jika langkah yang dilakukannya ini bertujuan untuk menjaga internet tetap terbuka dan dapat diakses bebas oleh semua orang.

Oleh karena itu, sebagaimana dilansir dari Business Standard, Google akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi privasi dari para penggunanya.

"itu berarti mengakhiri tidak hanya cookie pihak ketiga tetapi juga teknologi apa pun yang digunakan untuk melacak orang-orang individu saat mereka menjelajahi web," ungkap pernyataan tersebut.

Baca Juga: Huawei China Tahun 2021 Fokus Kembangkan Infrastruktur TIK dan Cloud

Ditambahkan oleh Google, "orang tidak harus menyetujui untuk dilacak di seluruh web untuk mendapatkan manfaat dari iklan yang relevan. Dan pengiklan tidak perlu melacak konsumen individu di seluruh web untuk mendapatkan manfaat kinerja dari iklan digital".

Google mengumumkan hal ini untuk menyingkirkan dukungan untuk cookie pihak ketiga. Hal tersebut juga yang menjadi alasan mengapa google telah bekerja pada Sandbox Privasi untuk membangun inovasi yang melindungi anonimitas pengguna sembari membantu pengiklan dan penerbit.

Perusahaan teknologi raksasa ini juga mengatakan bahwa setelah cookie pihak ketiga dihapus, itu tidak akan membangun pengidentifikasi alternatif untuk melacak individu saat mereka menelusuri seluruh web. Google juga tidak akan menggunakannya dalam produknya.

Sesuai Mashable, Google mengatakan bahwa produknya akan didukung oleh Application Programming Interfaces (API) yang menjaga privasi yang mencegah pelacakan individu tetapi tetap memberikan hasil.

Sebelumnya, iklan online yang muncul di halaman pencarian pada gawai setiap orang menggunakan sebuah algoritma yang disesuaikan dengan kebiasaan pengguna.

Hal ini dapat memperlihatkan hal apa yang sering diakses oleh pengguna ketika berselancar di dunia daring.

Salah satu contohnya, jika pengguna gawai kerap membuka website dengan muatan pornografi, nantinya iklan yang ditayangkan pada halaman pencarian akan merujuk pada kebiasaan penggunanya tersebut.

Hal ini tentu dapat mengungkap kebiasaan dari pengguna gawai yang secara tidak langsung juga membocorkan privasi atau anonimitas pengguna. ***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Business Standard Mashable

Tags

Terkini

Terpopuler