Network
PORTAL JOGJA - Pemain sepak bola Inggris Bukayo Saka, Jadon Sancho dan Marcus Rashford menjadi sasaran pelecehan rasis secara online, setelah mereka gagal mengeksekusi tendangan penalti dalam laga final Euro 2020 melawan Italia.
Pemain muda Inggris Bukayo Saka, (19) yang merupakan keturunan Nigeria, baru beberapa menit berada di lapangan saat laga berlanjut ke babak adu penalti setelah skor berakhir imbang 1-1.
Sesaat setelah tembakannya diselamatkan oleh kiper Italia Donnarumma, ia menerima pelecehan bernada rasis di akun Instagram milik-nya, yang dibanjiri dengan emoji monyet.
Baca Juga: Italia Juara Euro 2020 Usai Kalahkan Inggris, Donnarumma Tampil Sebagai Pahlawan Azzuri
Namun sejumlah penggemar lain beusaha memberikan semangat dan tetap mendukung Saka, dan berjanji untuk melaporkan dan menghapus komentar yang bernada negatif.
Seperti dilansir dari Independent, FA sangat terkejut dengan aksi berbau rasisme online yang ditujukan pada beberapa pemain di media sosial.
"Kami tidak bisa menjelaskan bahwa siapa pun di balik perilaku menjijikkan seperti itu tidak diterima untuk mengikuti tim. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung para pemain yang terkena dampak sambil mendesak hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab,"" kata seorang juru bicara FA.
“Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menghapus diskriminasi dari permainan, tetapi kami memohon pemerintah untuk bertindak cepat dan membawa undang-undang yang sesuai sehingga penyalahgunaan ini memiliki konsekuensi kehidupan nyata," tambahnya.
“Perusahaan media sosial perlu meningkatkan dan mengambil akuntabilitas dan tindakan untuk melarang pelaku kekerasan dari platform mereka, mengumpulkan bukti yang dapat mengarah pada penuntutan dan dukungan untuk membuat platform mereka bebas dari jenis penyalahgunaan yang menjijikkan ini,” katanya menegaskan.
