Network
PORTAL JOGJA - Brazil akan bertemu dengan Arganetina di final Copa America. Hal ini merupakan laga menarik karena dua raksasa sepak bola bertemu di laga internasional di Amerika Latin itu.
Brazil maju ke fnal usai mengalahkan Peru 1-0 di semifinal. Sedangkan Agrentina mengalahkan Kolombia melalui adu penalti.
Di timnas Brazil ada Neymar sebagai pemain bintangnya. Sedangkan di Argentina ada Lionel Messi.
Pertandingan Brazil melawan Argentina selalu ada banyak pertanyaan menarik tetapi yang paling menonjol menjelang final Copa America Sabtu ini di Rio de Janeiro adalah bisakah Lionel Messi akhirnya menjuarai turnamen internasional pertamanya?
Baca Juga: Bursa Transfer 2021: Kabar Kontrak Lionel Messi Hingga Renato Sanches Segera Merapat ke Liverpool
Pemain Barcelona ini sudah memenangkan setiap penghargaan yang ada pada level klub dan individu serta luas dianggap sebagai pemain terhebat abad ke-21. Messi juga calon kuat, bersama Pele dan Diego Maradona, sebagai pesepakbola terhebat sepanjang masa.
Tetapi dia tidak pernah mengangkat trofi apa pun bersama Argentina. Kini pertanyaan untuk pemain berusia 34 tahun itu adalah jika tidak sekarang, kapan lagi?
"Messi tinggal punya dua kesempatan," kata Tostao, juara Piala Dunia bersama Brazil pada 1970. "Dia punya Copa dan Piala Dunia (2022) tetapi Piala Dunia sulit."
Tak ada favorit kuat untuk pertandingan Sabtu ini di stadion Maracana. Meskipun Brazil menggenggam catatan sedikit lebih baik selama empat pekan terakhir dan mereka diuntungkan oleh status tuan rumah.
Saat ini Messi tengah dalam performa gemilang dan memimpin turnamen itu dalam soal gol dan assist. Dari 11 gol yang dicetak Argentina, Messi sudah mengemas empat gol dan memberikan lima assist.
"Kita tengah menyaksikan versi Messi yang lebih baik," tulis Antonio Mohamed, mantan pemain Argentina dan kini pelatih Monterrey.
"Setiap kali dia menyentuh bola, tiga pemain akan mengerubungi dia dalam gaya seperti Maradona sang legenda."
Messi sudah berbicara panjang lebar mengenai mimpi memenangkan gelar bersama Argentina dan rekan-rekan senegaranya tahu betapa berartinya trofi internasional bagi dia.
Pada masa sebelumnya, rekan-rekan satu timnya dianggap sebagai biang keladi kekecewaan dia karena menyia-nyiakan berbagai peluang dalam final atau gagal menandingi tingkat kecemerlangan atau fokus kesuper-manusiaannya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 9 Juli 2021: Nino Punya Rencana Tes DNA Reyna Agar Bisa Rebut Hak Asuh
Namun kini dia didampingi tim terbaik Argentina dalam beberapa tahun dan tidak banyak alasan.
Mereka bukan Argentina 1978 atau 1986 tetapi di bawah pelatih Lionel Scaloni tim ini tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan sejak Copa America terakhir pada 2019.
Pemain-pemain yang lebih senior seperti Sergio Aguero dan Angel Di Maria, sadar bahwa memenangkan Piala Dunia adalah skenario yang tidak mungkin dan final Sabtu bisa menjadi peluang terakhir mereka.
"Kami semua senang Argentina bisa meraih gelar dan di atas segalanya itu dianugerahkan kepada Leo," kata Mohamed seperti dikutip Reuters. ***
