Aktivis Gelanggang Mahasiswa UGM Buat Peti Jenazah untuk Bantu Warga Meninggal Akibat Covid-19 di Yogyakarta

- 9 Juli 2021, 04:50 WIB
aktivis gelanggang mahasiswa UGM membuat peti jenazah untuk membantu warga meninggal akibat Covid-19, sementara rumah sakit kekuarangan pasokan
aktivis gelanggang mahasiswa UGM membuat peti jenazah untuk membantu warga meninggal akibat Covid-19, sementara rumah sakit kekuarangan pasokan /Kagama Gelanggang UGM

PORTAL JOGJA - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Warga yang meninggal akibat terpapar virus Covid-19 semakin meningkat setiap harinya.

Tingginya kasus infeksi Covid-19 di Yogyakarta dan sekitar akhir-akhir ini mengakibatkan semakin banyaknya kasus positif coovid-19 yang meninggal dunia.

Karena banyak warga yang meninggal setiap harinya juga membuat pasokan peti jenazah ikut terdampak. Kelangkaan peti jenazah dan tingginya harga peti jenazah membuat keprihatinan tersendiri.

Rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY, yakni RS Sardjito, juga mengalami kekurangan karena pasokan peti jenazah dari rekanan. Hal ini juga menjadi persoalan tersendiri untuk segera diatasi.

Melihat kondisi ini, sejumlah alumni Gelanggang Mahasiswa UGM berinisiatif membuat peti jenazah untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit yang mengalami kelangkaan.

Baca Juga: Indonesia Dapat Bantuan Vaksin Sinovac dan Vaksin AstraZeneca, Vaksin Covid-19 Tahap 18 dan 19

“Ide ini spontan saja. Pada awalnya kami melihat ada situasi kelangkaan peti jenazah di rumah sakit untuk keperluan pemakaman," ungkap Herlambang, Kamis 8 Juli 2021.

Herlambang mengatakan pada awalnya salah satu alumni UGM yang dulunya para aktivis di Gelanggang Mahasiswa UGM ini yakni “Capung” Indrawan, mendengar tentang krisis peti mati di RS Sardjito Yogyakarta.

Menurutnya kriris dan kelangkaan peti mati di rumah sakit seperti RSU Dr Sardjito menjadi keprihatinan tersendiri. Karena jumlah warga meninggal cukup banyak kemudian antre untuk urusan pemakaman dan keperluan lainnya juga meningkat sesuai SOP Covid-19 hingga menimbulkan masalah lain seperti kelangkaan peti jenazah.

Kemudian 3 hari yang lalu lanjut Herry panggilan akrabnya, Capung kemudian menghubungi sejumlah alumni untuk membicarakan masalah tersebut dan mencari solusinya.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah