Greysia Polii-Apriyani Rahayu Pertahankan Tradisi Emas, Bulutangkis Pernah Paceklik Medali di Olimpiade 2012

4 Agustus 2021, 05:45 WIB
Pasangan ganda putri Badminton Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.* //NOC Indonesia//

PORTAL JOGJA - Kemenangan pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii-Apriyani Rahayu membuat tradisi emas cabang olahraga bulutangkis di ajang Olimpiade terus terjaga.

Indonesia memang kerap membawa pulang medali emas dari cabang bulutangkis dalam setiap even Olimpiade. Namun Indonesia juga pernah mengalami paceklik medali emas di salah satu even Olimpiade yakni London tahun 2012. 

Berikut ini adalah sejarah perolehan medali emas cabang bulutangkis di even Olimpiade dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Mengharukan dan Membanggakan, Medali Emas Lompat Tinggi Olimpiade Tokyo 2020 Dibagi Dua

1. Olimpiade Barcelona 1992

Indonesia mengawali perolehan emas di cabang olahraga bulutangkis sejak Olimpiade Barcelona pada tahun 1992. Saat itu Indonesia meraih 2 medali emas dan 2 medali perak dan 1 perunggu.

Dua medali emas Indonesia disumbangkan oleh Susi Susanti yang mengalahkan pebulutangkis Korea Bang Soo-hyun di nomor tunggal putri, dan Alan Budikusuma di nomer tunggal putra yang mengalahkan sesama atlet Indonesia Ardy Wiranata.

Dua medali perak Indonesia diraih oleh Ardy Wiranata di nomor tunggal putra dan Eddy Hartono-Rudy Gunawan di nomor ganda putra. Sedangankan satu medali perunggu diraih Hermawan Susanto di nomor tunggal putra.

2. Olimpiade Atalanta 1996

Pada perhelatan Olimpiade berikutnya di Atlanta tahun 1996, Indonesia kembali berhasil mempertahankan raihan medali emas. Kala itu Indonesia berhasil mengoleksi 1 medali emas, 1 medali perak dan 2 medali perunggu.

Medali emas disumbangkan oleh pasangan ganda putra Indonesia Ricky Subagja-Rexy Mainaky yang mengalahkan ganda putra Malaysia Cheah Soon Kit-Yap Kim Hock.

Medali perak diraih oleh atlet tunggal putri Indonesia Mia Audina yang kalah oleh atlet tunggal putri Korea Selatan Bang Soo-hyun, sedangkan medali perunggu diraih oleh Susi Susanti.

3. Olimpiade Sydney 2000

Pada Olimpiade Sydney 2000 Indonesia berhasil membawa pulang 1 medali emas dan 2 medali perak. Medali emas saat itu kembali disumbangkan di nomor ganda putra melalui pasangan Tony Gunawan-Candra Wijaya.

Sedangkan 2 medali perak disumbangkan tunggal putra Indonesia Hendrawan yang kalah oleh pebulutangkis China Ji Xinpeng, dan pasangan ganda campuran Tri Kusharyanto-Minarti Timur.

4. Olimpiade Athena 2004

Pada Olimpiade Athena tahun 2004 Indonesia mengoleksi 1 medali emas dan 2 medali perunggu. Medali emas saat itu diraih oleh tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat yang berhasil mengalahkan Shon Seung-mo dari Korea Selatan.

Sedangkan 2 medali perunggu disumbangkan pebulutangkis Sony Dwi Kuncoro di nomer tunggal putra, dan pasangan ganda putra Eng Hian-Flandy Limpele.

5. Olimpiade Beijing 2008

Pada perhelatan Olimpiade berikutnya tahun 2008 di Beijing, Indonesia berhasil mempertahankan tradisi emas dengan membawa pulang 1 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu.

Medali emas diraih oleh pasangan ganda putra Indonesia Markis Kido-Hendra Setiawan yang mengalahkan pasangan ganda putra China Cai Yun-Fu Haifeng. Medali perak disumbangkan pasangan ganda campuran Nova Widianto-Lilyana Natsir, serta perunggu disumbangkan tunggal putri Maria Kristin Yulianti.

Baca Juga: Berapa Sebenarnya Harga Sebuah Medali Emas Olimpiade Jika Diuangkan, Berikut Faktanya

6. Olimpiade London 2012

Indonesia pernah mengalami pengalaman pahit tanpa membawa pulang satu medali yakni saat Olimpiade London tahun 2012. Dalam perhelatan tersebut bahkan pasangan ganda putri Indonesia Meiliana Jauhari-Greysia Polii sempat didiskualifikasi karena dianggap bermain tidak fair.

7. Olimpiade Rio 2016

Indonesi berusaha bangkit dari kenangan buruk Olimpiade sebelumnya dengan membawa pulang satu medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro tahun 2016.

Satu-satunya medali saat itu diraih oleh pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir yang mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon-Goh Liu Ying.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler