Network
PORTAL JOGJA - Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) mengajukan alokasi anggaran bantuan kuota data internet sebesar Rp2,6 triliun ke Kementerian Keuangan untuk mendukung pendidikan jarak jauh 2021.
Pemerintah memberikan bantuan kuota internet kepada siswa dan penddik. Pemberian bantuan kuota internet ini untuk membantuproses pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19.
Pembagian kuota internet dari Kemendikbud ini akan ada perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya. Ada pengurangan jumlah kuota yang diterimanya.
Baca Juga: Temui Pendiri Partai Demokrat, AHY Menyatakan Dapat Dukungan Moral, SBY Jelas Pendiri Partai
"Setelah kami hitung dengan kebutuhan yang sudah dikurangi yang 'lost', kami ajukan ke Kementerian Keuangan Rp2,6 triliun untuk tiga bulan," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Muhammad Hasan Chabibie secara daring di Jakarta, Rabu 13 Maret 2021.
Ia menjelaskan rencana pengajuan alokasi anggaran untuk bantuan kuota internet pendidikan jarak jauh (PJJ) 2021 setelah dikurangi "lost" atau jumlah penerima 2020 yang penggunaannya kurang dari 1GB.
Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Konsumsi Nasi, Salah Satunya Baik untuk Jantung
Kemdikbud memperkirakan akan ada sekitar 30 juta penerima bantuan kuota data internet untuk PJJ di 2021, yang rencananya akan diberikan dari Maret sampai dengan Juni.
Hasan mengatakan kementeriannya masih mencoba memastikan lagi dengan melakukan overlay data dengan operator telekomunikasi untuk benar-benar memastikan jumlah penerima bantuan di 2020 yang pemakaian kuotanya di bawah 1GB, termasuk nomor penerima yang tidak aktif maupun yang ganti.
Rencananya pemerintah tidak akan memberikan lagi bantuan kuota data internet untuk PJJ bagi penerima di 2020 yang hanya menggunakannya di bawah 1GB.
