Network
PORTAL JOGJA - Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pertemuan pada Minggu 18 Februari 2024 dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, bertempat di Istana Merdeka merupakan pertemuan awal dan sebagai 'jembatan'.
“Ini baru awal-awal. Nanti kalau sudah final nanti kami sampaikan. Tapi itu sebetulnya saya itu hanya menjadi ‘jembatan’, yang paling penting kan nanti partai-partai lah,” kata Jokowi usai peresmian RS Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Jenderal Soedirman dan 20 rumah sakit TNI di Jakarta, Senin 19 Februari 2024.
Soal pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, sang Kepala Negara tidak menjelaskan secara detail tentang tafsir dari kata menjadi 'jembatan'. Ia hanya menerangkan bahwa jembatan yang diinginkan adalah jembatan untuk semuanya.
Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Maju Capres 2024 Diusung Partai Nasdem
“Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya, karena urusan, urusan apa itu, urusan politik itu urusan partai-partai,” ucapnya.
Pertemuan yang disebutnya sebagai pertemuan politik biasa untuk membicarakan masalah politik. Pertemuan itu menurutnya akan memberikan manfaat bagi perpolitikan nasional dan negara. Presiden pun meminta untuk tak perlu dipermasalahkan siapa yang diundang dan siapa yang mengundang.
“Saya kira dua-duanya (diundang dan mengundang), tidak perlu siapa yang undang, siapa yang (diundang), nggak perlu. Yang penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara, saya kira yang paling penting itu,” kata Presiden yang akan pensiun dari jabatannya pada 20 Oktober 2024.
Baca Juga: Koalisi Pendukung Anies - Muhaimin Jadi Koalisi Perubahan, PKB dan Nasdem Segera Kunjungi PKS
Seperti diketahui Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menjelaskan bahwa perjumpaan dua tokoh ini berawal dari permohonan dari Surya Paloh untuk bertemu dengan Presiden RI tersebut. Kemudian Jokowi memberikan waktu pada Minggu malam untuk menemui Ketum Partai NasDem ini di Istana Merdeka, Jakarta.
