Pelajaran dari Bencana Gempa Turki untuk Mitigasi di Indonesia

- 11 Februari 2023, 05:58 WIB
Pakar Kegempaan UII Prof Sarwidi
Pakar Kegempaan UII Prof Sarwidi /Istimewa/

Karena daerah tersebut sangat dekat dengan lempeng patahan, maka infrastruktur semacam itu menurutnya kurang cocok dan kurang tepat jika diimplementasikan di daerah rawan gempa. Ada banyak struktur atau elemen yang mengakibatkan kegagalan atau kerusakan di dalam bangunan yang dikatakan sebagai kegagalan sehingga menimbulkan banyak kerugian bagi manusia dan lingkungan binaan di sekitar bangunan tersebut.

Di posisi yang sangat rawan dengan gempa ini, dibutuhkan desain infrastruktur bangunan yang tahan gempa. Merespon persoalan ini, ia menyebutkan beberapa elemen arsitektur yang menurutnya harus dipertimbangkan karena sangat berpengaruh terhadap kuat atau tidaknya suatu bangunan. Pertama ialah lantai dasar terbuka tanpa dinding atau soft storey. Jika terjadi kegagalan di lantai satu maka lantai di atasnya juga akan ikut rusak.

“Lantai dasar terbuka tanpa dinding atau soft storey itu membuat lemah,” lanjut Noor Cholis.

Baca Juga: Inovasi Universitas Muhammadiyah Palu Menuju Perguruan Tinggi yang Unggul, Pasca Gempa dan Tsunami

Kedua adalah bangunan-bangunan berat juga menjadi hal penting karena frekuensi alamiahnya tinggi yang kaitanya dengan gempa. Bangunan bertingkat rendah secara teori ternyata lebih rawan ketika terjadi gempa jika dibandingkan dengan bangunan tinggi karena frekuensinya yang sama dengan frekuensi bumi. Oleh karena itu material dan konstruksi sangat perlu diperhatikan dalam aspek ini.

Ketiga, aspek perancangan akses juga perlu diperhatikan pada bangunan tingkat tinggi. Mulai dari akses masuk hingga akses evakuasi dari bangunan. Hal ini merupakan aspek yang sering dikesampingkan di perancangannya.

“Arsitek itu suka mendesain sesuatu yang tidak sederhana,” ungkapnya.

Peran arsitek sangatlah penting dalam mendesain bangunan tanpa gempa. Seorang arsitek dituntut untuk kreatif akan tetapi aspek keamanan juga merupakan faktor yang tidak boleh dilewatkan.

Terakhir, ia berpesan peran arsitek dan mahasiswa arsitektur juga sangat berpengaruh dalam pembangunan di daerah rawan gempa. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan perlu diutamakan dan diseimbangkan dengan aspek kreativitas sebagai arsitek.

“Simplicity itu adalah solusi yang harus kita lakukan untuk daerah yang rawan gempa,” tutup Noor Cholis Idham.***

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x