PORTAL JOGJA – Dua organisasi masyarakat (ormas) terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan NU terkait situasi internasional konflik Rusia-Ukraina.
Baik Muhammadiyah dan NU menyerukan agar kedua belah pihah melakukan gencatan senjata untuk menghentikan peperangan dan berunding.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah minta masyarakat, khususnya umat Islam, tidak terpengaruh provokasi pihak yang berperang Rusia dan Ukrainan. Keduanya melakukan propaganda dan berusaha mencari dukungan politik internasional.
”Peperangan Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama. Karena itu, masyarakat dan umat Islam, hendaknyatetap menjaga kerukunan dan persatuan,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dalam rilisnya kepada media.
Baca Juga: Awal Puasa, Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1443 H Jatuh pada 2 April 2022
Ia juga berharap masyarakat tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pada pernyataannya Haedar menyatakan sangat prihatin dengan peperangan Rusia-Ukraina. Peperangan tidak hanya menimbulkan kerusakan fasilitas publik namun korban luka-luka dan jiwa. Sebagian korban adalah masyarakat sipil. Peperangan bukanlah jalan keluar menyelesaikan masalah.
”Kami mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan,” tandas Haedar.
Baca Juga: Info Stok Darah UDD PMI di DIY Hari Ini Senin 7 Maret 2022: UDD PMI Bantul Golongan Darah AB Kosong
Dewan Keamanan PBB hendaknya melakukan langkah-langkah untuk segera mengakhiri peperangan.