Network
PORTAL JOGJA - Dua ajang balapan bergengsi bertaraf Internasioanal akan digelar di Indonesia pada tahun 2022 ini.
Setelah berhasil menjadi tuan rumah gelaran World Superbike pada tahun 2021 Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang balap MotoGP Indonesia 2022.
Ajang balapan internasioal lainnya yang akan digelar di Indonesia adalah balapan Formula E yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 4 Juni 2022.
Namun dari dua ajang balapn ini, persiapan pelaksanaan MotoGP Indonesia 2022 dan Formula E bisa dibilang bagai langit dan bumi.
Sama-sama akan digelar dalam waktu dekat, persiapan penyelenggaraan kedua balap bergengsi ini sangat berbeda satu sama lain.
Baca Juga: Giring Ganesha Datangi Lokasi Formula E di Ancol : Miris Kejar Tayang Tinggal 5 Bulan Lagi
Misalnya untuk ajang balap MotoGP Indonesia 2022. Demi menyukseskan balapan motor paling bergengsi ini, pemerintah merogoh kocek dalam hingga ratusan miliar Rupiah.
Terbaru pada Januari 2022, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengalokasikan dana Rp576,8 miliar untuk penataan Kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
“Penataan Kawasan Mandalika di NTB dengan alokasi sebesar Rp575,8 miliar untuk menyambut event balap motor international MotoGP," ucap Basuki Hadimuljono seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.
Penanganan dari Sirkuit Mandalika di Lombok Nusa Tenggara Barat pun bisa dibilang salah satu yang terbaik di dunia.
Sirkuit Mandalika menggunakan teknologi pengaspalan terbaru yakni stone mastic asphalt (SMA) yang masih belum digunakan pada sirkuit lainnya.
Pembangunan infrastruktur pendukung lainnya seperti rumah sakit, hotel, dan lainnya juga sedang dibangun demi menyukseskan ajang MotoGP Indonesia 2022.
Sementara itu persiapan balap di Sirkuit Formula E yang akan digelar di Ancol, Jakarta Utara terlihat mandek. Dari foto-foto yang beredar, lintasan sirkuit masih terlihat seperti lahan kosong.
Hal ini juga viral saat Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Nidji menggungah foto munculnya kambing dan adanya kubangan di lokasi yang rencana jadi Sirkuit Formula E Jakarta.
Lima bulan sebelum balapan, belum terlihat sama sekali pengerjaan dan bentuk dari sirkuit Formula E Jakarta.
Hal yang berbeda bisa ditemukan pada saat pembangunan Sirkuit Mandalika masih dilakukan.
Jika dilihat pada periode yang sama, 6 bulan sebelum digunakan gelar ajang balapan pertama yakni World Superbike (WSBK) Indonesia pada November 2021, maka di bulan Juni tahun lalu, Sirkuit Mandalika sudah mendapatkan aspal pertamanya.
Selain itu layout sirkuit juga terlihat sudah dibentuk meskipun masih belum dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti pitbox, pitlane, ataupun kursi penonton.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menggelontorkan dana sebesar 53 juta Poundsterling (setara dengan Rp983,31 miliar) untuk sukseskan Formula E di DKI Jakarta.
Tetapi 6 bulan sebelum dilaksanakan, masih belum tampak bentuk sirkuit atau hal lainnya muncul di venue balap ajang Formula E.
Bukannya muncul kabar pembangunan, ada hal yang sedikit tidak menyenangkan bahkan muncul dari update pembangunan Sirkuit Formula E di DKI Jakarta.
PT Jakarta Propertindo (JakPro) disebutkan gagal untuk mendapatkan sponsor pembangunan Sirkuit Formula E di DKI Jakarta.
Artikel ini sudah dimuat sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul Beda Nasib Formula E Jakarta dan MotoGP Indonesia 2022, Penanganan Bagai Langit dan Bumi!
Baca Juga: Toprak Razgatlıoğlu Cetak Sejarah Sebagai Juara World Superbike 2021 Pertama asal Turki
Jika hal ini terjadi, maka pembangunan venue ajang balap prestisius tersebut akan mangkrak dan balapan tak bisa digelar di Indonesia. Tetapi, baru-baru ini pihak JakPro membantah adanya kegagalan dalam pembangunan sirkuit.
Direktur Pengelolaan Aset PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko baru-baru ini memastikan pembangunan Sirkuit Formula E pasti akan berjalan.
Pembangunan rencananya baru akan dimulai pada Februari 2022, hanya 5 bulan sebelum balapan digelar.
"(Pembangunan) awal Februari. Sekarang masih berapa bulan? Masih 5 bulan kan? Masih aman kan?"
"Start sampai nanti pengumuman tender itu sebulan. Jadi setelah diumumkan kita mulai jalan di Februari awal. Kita sampai Juni masih 5 bulan neh, Januari, Februari, Maret, April, dan Mei. Masih 5 bulan kan. Cukup ga?" ujarnya menjelaskan.***(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)
