PORTAL JOGJA - Proses pencarian korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur terus dilakukan. Berbagai bantuan juga sudah berdatangan.
Sejumlah alat berat diturunkan untuk mencari korban yang diduga masih tertimbun material Gunung Semeru.
Namun kondisi cuaca yang sering turun hujan membuat proses pencarian korban erupsi Gunng Semeru tidak berjalan lancar atau terganggu.
Hujan deras kembali mengguyur kawasan lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, selama hampir satu jam pada Rabu 8 Desember 2021 malam.
Berdasarkan informasi yang dilansir Antara di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, hujan disertai gemuruh dan sesekali mengeluarkan cahaya kilat sejak pukul 22.00 WIB.
Baca Juga: Update Informasi Bencana Gunung Semeru Lumajang, 34 Orang Meninggal, 22 Dinyatakan Hilang
“Tentu hujan seperti ini membuat kami was-was, dan semoga tidak ada apa-apa,” ujar salah seorang warga Sumberwuluh ditemui di sekitar balai desa setempat.
Sekitar pukul 23.00 WIB, hujan agak reda, namun tetap gerimis dan membuat beberapa warga lainnya tetap berjaga-jaga.
Pada Selasa malam, hujan dengan durasi dan intensitas sama juga terjadi hingga mengakibatkan banjir bandang di beberapa sungai yang airnya berhulu di Gunung Semeru.
Direktur Operasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Wurjanto mengatakan cuaca buruk menjadi penghambat utama pencarian korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
"Kendala memang terutama masalah cuaca. Jadi seperti ini kami dapat laporan bahwa turun hujan, ini memang akan jadi kendala bagi petugas-petugas pencarian," katanya.
Pihaknya berharap cuaca dapat lebih cerah sehingga memudahkan pencarian korban hilang sebanyak 27 orang.
Sejauh ini telah ditemukan 22 korban dalam keadaan meninggal dunia.
Pencarian para korban hilang pun dilakukan dengan hati-hati mengingat hujan masih turun
Baca Juga: Weton Kamis Wage, Awas! Ada Pantangan Jodoh, Watak Ceroboh dan Suka Menyepelekan Masalah
Pada Rabu kemarin pencarian akan difokuskan di Desa Curah, Desa Kajar Kuning, area penambangan pasir, Kampung Renteng, dan Kampung Bondeli.
"Rencananya untuk masing-masing wilayah kita akan menggerakkan kurang lebih 50 personil. Tidak menutup kemungkinan kita akan kita mengembangkan sesuai dengan informasi yang kita dapat, akan kita kembangkan ke tempat lain yang mungkin lebih jelas," katanya. ***