Network
PORTAL JOGJA – Kementerian Sosial terus lakukan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Hal itu dilakukan untuk memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi geo-tagging data spasial dari citra satelit.
“Kami juga menggunakan teknologi geo-tagging data spasial dari citra satelit,” kata Mensos Tri Rismaharini. Dilansir dari laman Kemensos RI, dengan teknologi tersebut memungkinkan diketahui kondisi rumah penerima bantuan.
Bila diketahui luas rumah hingga 100 m2, diyakini mereka merupakan kelompok keluarga mampu. “Penerapan teknologi geo-tagging ini untuk sementara masih berjalan di wilayah perkotaan,” kata Tri Rismaharini.
Baca Juga: Ke Jogja Pakai Bus? Pastikan Kru dan Rombongan Sudah Vaksin dan Peroleh Stiker Khusus
Jika kondisi citra satelit kurang memadai, maka para petugas yang disebut dengan pejuang muda, menurut Mensos akan melakukan tagging dengan mendatangi dan memotret rumah.
Tri Rismaharini menyatakan, ada enam metoda yang ditempuh Kemensos dalam melakukan pemutakhiran data. Keenam metoda itu terdiri dari usulan daerah, melalui fitur “usul” dan “sanggah” pada aplikasi cekbansos.go.id dan dari data bencana.
Selain itu pemutakhiran juga dilakukan dengan menggunakan hasil pengecekan lapangan berdasarkan berita media, hasil verifikasi pejuang muda, dan hasil dari geo-tagging data spasial dari citra satelit.
Tri Rismaharini menjelaskan, dari daerah akan diketahui dinamika data kependudukan seperti warga yang pindah alamat hingga warga yang meninggal.
Baca Juga: Selama Natal dan Tahun Baru Pemerintah Berlakukan PPKM Level 3 di Seluruh Indonesia
Sementara bagi warga yang tidak terdaftar oleh pemerintah daerah dapat menggunakan kesempatan untuk mendaftarkan diri melalui fitur “usul” dan “sanggah”.
