Lima Jenazah Ditemukan Pasca Banjir di HST Kalsel, Bantuan Logistik Sangat Diperlukan

- 16 Januari 2021, 09:36 WIB
Banjir menerjang  kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan
Banjir menerjang kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan /Instagram @dinsosp2kbp3a.hst

PORTAL JOGJA –Banjir melanda kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) di Kalimantan Selatan, sejak Senin 11 Januari 2021.

Saat genangan banjir mulai surut, warga menemukan lima jenazah di Desa Kecamatan Hantakan, kabupaten HST.

Plt Kepala Desa Hantakan Sri Winda, seperti dikutip Portal Jogja dari ANTARA Sabtu 16 Januari 2021 mengatakan,"Sudah ada 5 mayat ditemukan. Mungkin warga desa di kawasan hulu sungai."

Menurut Sri Winda banyak warga menyaksikan salah satu korban bertengger di atas atap rumah yang hanyut, sambil melambaikan tangan meminta pertolongan.

Baca Juga: Gempa Majene Sulawesi Barat, 189 Warga Mamuju Luka Berat. Sudah 32 Kali Gempa Susulan

Seorang tokoh masyarakat Muhammad Rifani menyampaikan hal serupa, diperkirakan masih ada jenazah lain yang belum ditemukan.

"Korban jiwa diperkirakan mencapai puluhan orang, karena sekarang sudah ada lima mayat yang ditemukan," katanya.

Sedangkan untuk laporan orang hilang hingga saat ini masih belum terverifikasi.

“Kemungkinan besar ada puluhan orang juga yang hilang, sementara kami di sini masih menangani bantuan logistik," ujar pria yang akrab disapa Datu Manggasang itu.

Baca Juga: Ini Kesalahan yang Bisa Memuat BLT BPNT 2021 dari Kemensos Gagal Cair!

Ia menjelaskan ada kampung yang disapu habis oleh banjir. Diperkirakan banyak korban jiwa berasal dari kawasan hulu sungai Desa Hantakan, permukiman penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Hantakan.

"Masih memerlukan bantuan, terutama beras, mie instan, perlengkapan bayi sama air bersih. Kalaunya untuk pakaian mulai mencukupi, pakaian dalam saat ini sangat dibutuhkan terutama wanita," tambah Datu Manggasang.

Menurut pengakuan warga, banjir menerjang desa Hantakan pada malam hari sekitar pukul  22.00 secara tiba-tiba. Sebagian besar warga hanya bisa menyelamatkan diri dan keluarga menuju dataran tinggi.

"Cuma sempat menyelamatkan anak anak langsung ke sini (sekarang jadi pengungsian). Rumah habis tinggal tunggul (tonggak tiang pancang kayu ulin)," ujar seorang wanita dengan bayinya dipengungsian.

Baca Juga: Gunung Merapi Pagi Ini Muntahkan Awan Panas. Jarak Luncur 1,5 Km

Baca Juga: Mortal Kombat Segera Rilis, Joe Taslim Pemeran Sub Zero Trending di Twitter

Saat ini situasi Desa Hantakan yang berada di pinggiran DAS itu porak poranda, fasilitas umum, pasar dan banyak rumah hancur menyisakan puing-puing. Sejumlah warga terlihat membersihkan perabotan dari balutan lumpur di dalam rumah.

Puskesmas rawat inap di desa Hantakan menjadi tempat pengungsian sekaligus posko utama di Kecamatan Hantakan jaraknya sekitar 500 meter dari kampung. Saat ini banyak pengungsi yang terdiri dari anak - anak, wanita dan usia renta yang membutuhkan logistik.

"Ada sekitar 300 warga di Desa Hantakan. Beberapa hari lalu Desa Hantakan mengalami lumpuh total. Alhamdulillah, hari ini sudah banyak berdatangan bantuan mungkin karena akses jalan sudah bisa dimasuki menuju ke sini. Iya logistik sangat diperlukan," ujar Plt. Kepala Desa, Sri Winda.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x