PORTAL JOGJA - Menyusul bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana kembali mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap bencana hidrometeorologi .
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati seperti dikutip portaljogja.com dari laman resmi BNPB menyebutkan, puncak musim hujan diperkirakan berlangsung pada Januari hingga Februari 2021
“BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang,” ungkap Raditya Jati.
Baca Juga: Besok PPKM Mulai Berlaku, DIY Gunakan Istilah PSTKM. WFH 50 Persen, Bukan 75 Persen
Baca Juga: SJ 182 Layak terbang, Sriwijaya Air Siagakan Hotline Service Untuk Kerabat Korban
Persiapan dan langkah antisipasi menurut Raditya Jati sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu 9 Januari 2021 yang telah merenggut nyawa 11 orang korban meninggal dan 22 orang luka di Sumedang dipicu oleh curah hujan tinggi dan struktur tanah yang labil.
Tebing setinggi 20 meter dan panjang sekitar 40 meter longsor hingga menimpa beberapa unit rumah hingga rusak. Selain longsor pertama yang diperkirakan tejadi pada pukul 15.30 WIB, juga terjadi longsor susulan lebih kurang pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: KRI Teluk Gilimanuk-531 tiba di Perairan Pulau Laki, Lokasi Perkiraan Jatuhnya Pesawat Sriwijaya
Baca Juga: Duka Keluarga Yaman yang Istri dan Tiga Anaknya Berada di Pesawat Sriwijaya Air SJ 182