PKB 'Wait and See' Pasca Pilpres 2024, Sebut Selalu Jadi Bagian Pemerintah

7 April 2024, 15:37 WIB
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DPP PKB, Jakarta /ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/

PORTAL JOGJA - Terkait dengan posisinya pada pemerintahan periode 2024-2029, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan akan 'wait and see' terlebih dulu pasca gelaran Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 ini.

"Maksud saya tunggu dulu, yang jelas selama ini PKB menjadi bagian dari pemerintahan," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan PKB Jazilul Fawaid di Kantor DPP PKB, Jakarta pada Sabtu 6 April 2024 sebagaimana dikutip ANTARA.

Menyebut bahwa selama ini selalu menjadi bagian dari pemerintahan, partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar ini juga pesimis akan adanya ajakan untuk bergabung ke dalam pemerintahan baru. Mendasarkan hal tersebut, dirasa perlu untuk belajar dahulu untuk menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan. Walaupun pihaknya menilai tidak ada partai oposisi.

Baca Juga: PAN Sebut Rencana PKB Keluar Koalisi Indonesia Maju Terkait Posisi Cak Imin Sebagai Cawapres

"PKB belum punya pengalaman di luar pemerintahan. Untuk itu nanti kita lihat, belajar dulu kan kalau kita ini," ujar Jazilul.

Dalam korelasi antara PKB dan Gerindra yang menjadi rival dalam kontestasi Pilpres 2024 beberapa saat yang lalu, Jazilul Fawaid mengklaim partainya hingga kini tetap akrab dengan Partai Gerindra. Demikian juga korelasi antara kedua Ketua Umum masing-masinh partai, yaitu Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.

"Jadi, begini, Gerindra dengan PKB itu akrab, Pak Prabowo dan Pak Muhaimin akrab," katanya.

Bahkan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan PKB ini memberikan penilaian bahwa pertemuan antara sosok tang akrab disapa sebagai Gus Imin dan Prabowo Subianto itu tak perlu dilakukan di ruang publik. Ini karena PKB dan Gerindra memiliki visi yang sama.

Baca Juga: Ketua DPP PKB Sebut Pergantian Nama KKIR Sebabkan Koalisi Makin Tidak Jelas

"Saya pikir kalau bertemu tidak usah di ruang publik, buat apa?" ucapnya.

Seperti kembali harus mengulik cerita masa PKB masih mesra-mesranya bersama Gerindra, Partai Golkar, PBB, dan PAN dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun kemudian koalisi ini berganti nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lalu PKB hengkang dari KKIR dan menerima tawaran dari Partai NasDem untuk memasangkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) di Pilpres 2024.

Namun demikian, pria yang juga akrab dipanggil sebagai Gus Jazil ini menegaskan bahwa hubungan Cak Imin dan Prabowo Subianto sampai saat ini tidak ada masalah.

"Kan karena nasib saja tidak jadi wakil Pak Prabowo. Sudah banyak yang dibicarakan waktu itu, sudah disusun visinya," ucapnya.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler