900 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Bogor, 474 Orang Berhasil Dievakuasi

19 Januari 2021, 17:51 WIB
900 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Bogor, 474 Orang Berhasil Dievakuasi. /Tangkap Layar Instagram.com/@ademunawarohyasin/ /

PORTAL JOGJA - Sebanyak 900 jiwa terdampak banjir bandang di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 19 Januari 2021 pada pukul 10.00 WIB.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dikutip Portal Jogja, sebanyak 134 kepala kelarga (KK) atau 474 orang berhasil dievakuasi dari bencana banjir bandang di Kampung Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu, menurut laporan yang diterima, tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa yang disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang disertai longsoran dari gunung tersebut.

Baca Juga: Mantan Pramugari ini Lolos dari 2 Kecelakaan Maut, Laura : yang Meninggal Semua di Sekeliling Aku

Saat ini, warga diungsikan ke majid atau rumah kerabat dan sebagian lainnya menempati Wisma PTPN 8 Gunung Mas.

Adapun kerugian materil yang ditimbulkan masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bogor.

Kondisi di lokasi pada saat ini masih belum kondusif. Banjir susulan masih terjadi pada pukul 12.05 WIB.

Baca Juga: Kasus IDI Kacung WHO, Pengadilan Tinggi Bali Vonis Jerinx 10 Bulan Penjara

Banjir bandang tersebut menyebabkan puluhan rumah warga rusak, dan akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan.

BPBD Kabupaten Bogor melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lembaga juga instansi terkait untuk melakukan assesment, evakuasi, dalam proses penanganan banjir bandang di Kabupaten Bogor tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, dalam tiga hari kedepan, wilayah Kota Bogor dan sekitarnya, berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.

Baca Juga: Epik High Rilis Album ke-10 ‘Epik High Is Here’

Warga dihimbau untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan berlangsung hingga Februari 2021.

Warga dapat memantau prakiraan cuaca dan iklim di wilayahnya melalui laman resmi BMKG. Selain itu, juga dapat melihat potensi bencana di wilayahnya melalui Inarisk.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler