Tak Usah Khawatir, Pakar Imunisasi Ini Sebut Vaksin Covid-19 Efektif Melawan Virus Corona Jenis Baru

31 Desember 2020, 08:17 WIB
Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI memberikan penjelasan dalam dialog produktif Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin COVID-19 di Jakarta, 30 Desember 2020. /Bagus Kurniawan/covid19.go.id/portaljogja

PORTAL JOGJA - Pemerintah terus mempersiapkan pendistribusian vaksin Covid-19 yang menurut rencana akan dilakukan awal Januari 2021 untuk disuntikkan ke lebih dari 180 juta penduduk di Indonesia. Sayangnya, sambil menunggu itu, di masyarakat terus berkembang informasi yang menyebut vaksin Covid-19 ternyata tak aman.

Tapi tak usah khawatir, seorang pakar imunisasi Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, menyebut keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Mantap! Mulai 4 Januari 2021, Kemensos Langsung Salurkan Tiga Jenis Bansos Ini. Apa Saja!

Baca Juga: Masuk Gelombang 12, Kartu Prakerja Dimulai Lagi 2021. Cek di www.prakerja.go.id

Pria yang juga Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, mengatakan vaksin Covid-19 merupakan vaksin mati atau virus yang sudah dilemahkan untuk membuat vaksin Corona.

"WHO menetapkan bahwa vaksin baru boleh digunakan apabila efektivitasnya di atas 50%", paparnya dalam Dialog Produktif bertema Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin Covid-19 yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu, 30 Desember 2020.

Mengenai mutasi virus Covid-19 yang kabarnya lebih ganas dari versi sebelumnya, Prof. Samsuridjal sebagaimana dilansir PortalJogja dari laman covid19.go.id, Kamis 31 Desember 2020, meyakinkan bahwa vaksin Covid-19 masih efektif untuk melawan mutasi tersebut.

Baca Juga: Momen Tersedih Maia Estianty Saat Jalani Isolasi Mandiri Karena Positif Covid-19

Baca Juga: Laga Tottenham Hotspur vs Fulham Ditunda Karena Temuan Kasus Positif Covid-19

"Setiap virus bermutasi itu hal yang alamiah, sementara ini pakar berpendapat bahwa tes PCR kita tidak terganggu dan vaksin yang digunakan tetap efektif terhadap mutasi yang baru tersebut, tapi pemantauan tetap dilakukan WHO," ujar dia.

Selain itu, Prof. Samsuridjal juga menampik opini masyarakat yang mengatakan bahwa Indonesia hanya membeli dari satu produsen vaksin saja, sementara negara produsen vaksin tersebut membeli dari negara produsen lainnya.

"Indonesia tidak hanya membeli dari satu jenis vaksin saja, kita tidak membeli dari Tiongkok saja tapi juga dari negara lain secara bilateral maupun multilateral, karena setiap vaksin itu ada keunggulannya masing-masing," terangnya.

Baca Juga: Warga DIY Diminta Rayakan Tahun Baru di Rumah, Sultan HB X: Mari Kita Perkuat 'Tepa Selira'

Prof. Samsuridjal menjelaskan lebih lanjut bagaimana vaksin yang satu dengan yang lain mampu menutupi kekurangan masing-masing.

"Vaksin yang kita sediakan dari Sinovac itu tidak bisa digunakan untuk usia lanjut, tetapi yang dari Amerika atau Inggris bisa digunakan untuk usia lanjut," sebut dia.

Selain itu, Prof. Samsuridjal juga meluruskan bahwa efek samping dari vaksinasi sampai sejauh ini bersifat ringan, dan belum ada yang menunjukkan gejala berat.
"Vaksinasi di Inggris dan Amerika sudah dilakukan pada ratusan ribu orang, efek simpang sudah bisa mulai terlihat, efek simpang ada dua macam pertama di tempat penyuntikan terjadi kemerahan. Kedua adalah suhu tubuh sedikit naik atau pusing, jarang sekali terjadi alergi, tapi kalau ada alergi obat-obatan atau makanan harus melapor terlebih dahulu sebelum divaksinasi," paparnya.

Baca Juga: Sempat Absen dari Indonesian Idol, Maia Estianty Positif Covid-19. Sehari Langsung Kembali Negatif

Lebih lanjut Prof. Samsuridjal mengajak masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dengan vaksin Covid-19,

"Kita bersyukur pemerintah sudah berusaha keras untuk mengadakan vaksinasi bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa mengurangi risiko tertular Covid-19 ini. Marilah kita menghargai upaya pemerintah dan kita manfaatkan agar kita dan keluarga terhindar dari Covid-19," tutup dia. ***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Covid.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler