Buru Kelompok MIT, Kapolda Sulteng Berkantor di Poso

2 Desember 2020, 12:50 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono. /Dok. Humas Polri./

PORTAL JOGJA - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso bakal berkantor di Poso untuk ikut memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang diduga menjadi pelaku pembantaian satu keluarga di sebuah daerah transmigran di Sigi.

Keputusan berkantor di daerah rawan konflik tersebut dilakukan atas perintah langsung Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

"Perintah Kapolri hari Selasa 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan diback up oleh tim terbaik Bareskrim Polri," ungkap Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya yang diterima PortalJogja, Rabu, 2 Desember 2020.

Baca Juga: Harga Jual dan Buyback Emas Galeri 24 Hari Ini, Rabu 2 Desember 2020 - Antam dan UBS

Dengan mendapatkan dukungan langsung dari personel TNI, Argo menuturkan, saat ini Tim Satuan Tugas (Satgas) Satgas Tinombala yang merupakan gabungan aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT.  Tim Densus 88, pasukan TNI, dengan dukungan drone serta intel IT dikerahkan guna membantu proses pengejaran.

"Pasukan Satgas Operasi Tinombala bergerak ke wilayah Desa Lembahtongoa, Sausu, dan Salatanga, imbuh Argo.

Selain memburu Kelompok MIT, aparat gabungan juga melakukan trauma healing kepada warga pasca aksi teror yang dilakukan kelompok MIT.

Penempatan personel Brimob di tiga lokasi di areal transmigrasi Desa Levonu Sigi juga dikerahkan guna memberikan rasa aman kepada warga.

Baca Juga: Ellen Page Umumkan Jadi Transgender, Soroti Maraknya Diskriminasi Terhadap Transgender

"Bantuan sembako 400 paket dari Polda untuk masyarakat transmigrasi yang mengungsi di Dusun Levonu. Lalu perbaikan 6 buah rumah tinggal atau pos pelayanan umat sudah mulai dilaksanakan inisiasi dari Polda untuk kecepatan serta bantuan proses pemakaman korban berupa 4 peti mati dan bantuan duka untuk kelurga," kata dia.

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan dialog dengan tokoh masyarakat, agama serta tokoh adat Sulteng agar masyarakat tak termakan isu hoaks.

"Pertemuan dengan pihak MUI, FKUB, media termasuk Komnas HAM sudah dilakukan untuk meredam suasana agar tetap kondusif," katanya.

Sementara itu Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengakui pengiriman pasukan TNI dalam rangka membantu Polri untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso melalui Satgas Operasi Tinombala.

Baca Juga: Lowongan Kerja : PT Mekar Agung Sejahtera Butuhkan Staf Pajak

"TNI akan menindak tegas pelaku pembunuhan warga sipil oleh kelompok MIT, sehingga apa yang diharapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia bahwa kelompok MIT harus ditumpas," kata Hadi Tjahjanto dikutip dari Antara.

Ia juga berharap doa seluruh bangsa Indonesia agar operasi ini bisa berjalan dengan lancar.

"TNI akan menindak tegas atas pelaku pembunuhan yang dilakukan oleh MIT," tegas Panglima TNI.

Baca Juga: Rumah Ibundanya di Pamekasan Madura Digeruduk Massa, Mahfud MD : Mereka Mengganggu Ibu Saya

Sebelumnya pada Jumat 27 November 2020 sekitar pukul 08.00 WITA, sekelompok orang tak dikenal yang didiga kuat adalah anggota MIT Poso melakukan penyerangan ke permukiman warga transmigrasi di wilayah tersebut. Ada empat warga transmigrasi yang dibunuh dan beberapa rumah dibakar.****

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler