Kampung Cisamaya : Dulu Tempat Pembuangan Sampah, Kini Kampung Wisata Budaya Sunda

- 20 Maret 2023, 05:22 WIB
Kampung Pasundan Cisamaya, Kuningan, Jawa Barat.
Kampung Pasundan Cisamaya, Kuningan, Jawa Barat. /Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id /

Rusidin seorang pengrajin wayang sampeu mengatakan bahwa dulu wayang ini sering dimainkan oleh anak-anak Sunda. Namun, seiring berkembangnya ragam permainan anak-anak, membuat wayang sampeu kehilangan minat. Untuk itu, ia mecoba memperkenalkan kembali di Kampung Pasundan Cisamaya ini.

Wayang sampeu terbuat dari batang singkong yang direbus atau dijemur terlebih dahulu. Merebus atau menjemur batang singkong dimaksudkan agar memudahkan batang saat ditekuk membentuk karakter wayang. Kisah pewayangannya sama seperti yang terdapat dalam Kitab Ramayana dan Mahabarata dari India itu. Hanya saja wayang sampeu dimainkan ke dalam bahasa Sunda.

Rusidin berharapan dengan adanya wayang sampeu ini dapat mengenalkan kembali permainan rakyat masyarakat Sunda zaman dulu, supaya tidak tergerus dengan permainan modern lainnya.

Sejarah Kampung Wisata Cisamaya

Kampung Pasundan Cisamaya atau Blok Cisamaya dulunya dikenal sebagai tempat pembuangan sampah dari desa-desa tetangga. Tetapi sekarang telah bertransformasi menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Rudy Hartanto, koordinator Kampung Pasundan Cisamaya, mengatakan bahwa sejak 2019 berupaya untuk membersihkan sampah-sampah itu. Sampah diuruk lalu di atasnya dibangun gazebo sebagai tempat menyambut tamu.

Sekalipun merupakan tempat pembuangan sampah, tak tercium sedikit pun bau sampah di lokasi tersebut. Yang tercium justru wewangian dari pohon pinus yang mengelilingi kampung tersebut. Terlebih jika hujan turun, wangi pinus semakin tercium.

Di lokasi itu dibangun rumah-rumah pedesaan zaman dulu. Rumah dibangun menggunakan bilik beratapkan daun welit. Rumah-rumah desa itu didirikan sebagai tempat penginapan. Di rumah itu, keluarga bisa berkumpul, bersenda gurau, dan menikmati kebersamaan. Konsepnya seperti menginap di rumah nenek.

Baca Juga: Geliat Sastra Kotagede Melalui Diskusi dan Angkringan Sastra

Semua warga terlibat dalam pembangunan wisata di Kampung Pasundan Cisamaya, mulai dari penampilan kesenian tradisional, menyajikan makanan tradisional, hingga menampilkan dan melatih berbagai keterampilan seperti membatik. Misalnya, pengunjung yang datang diajak memainkan permainan tradisional yang dulu sering dimainkan anak-anak.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x