3 Metode Puasa Intermitten yang Efektif Turunkan Berat Badan, Salah Satunya Makan dengan Batasan Waktu

- 25 Januari 2022, 05:34 WIB
Salah satu metode puasa intermitten adalah membatasi makan hanya pada jam tertentu.
Salah satu metode puasa intermitten adalah membatasi makan hanya pada jam tertentu. /Foto : Freepik/

PORTAL JOGJA - Sebagian orang melakukan berbagai cara untuk menurunkan berat badan agar bentuk tubuh ideal. Namun, ada metode baru yang penting dicoba aman dan cepat tanpa efek samaping.

Puasa Intermiten atau Intermittent Fasting salah satu metode penurunan penurunan berat badan paling aman. Cara kerja metode diet ini menawarkan pendekatan minimalis yang fokus pola makannya.

Dilansir dari Eat This, Not That!,  kelebihan diet puasa intermitten untuk jangka pendek adalah tidak banyak aturan khusus untuk menjalaninya.

Pelatih nutrisi bersertifikat Jenny Fontana mengatakan, jika tubuh mengalami defisit kalori akan ada penurunan berat badan.

Baca Juga: 5 Hal Mudah Ini Terbukti Sangat Bermanfaat, Cegah Pencurian Hingga Risiko Bahaya Lain

"Setiap kali kita mengalami defisit kalori, akan ada penurunan berat badan," Jenny Fontana.

Sementara penulis dan profesor nutrisi di University of Illinois, Chicago Krista Varady, PhD, seperti dilansir portaljogja.com dari laman Eat This mengatakan, ada 3 metode puasa Intermiten.

Ketiga metode itu adalah puasa hari alternatif, diet 5:2, dan pemberian makan dengan batasan waktu.

Ketiga metode tersebut memiliki kelebihan menurunkan berat badan secara cepat dan aman. Laman Healthline tidak menyebutkan makanan jenis apa saja yang tidak boleh dimakan hanya lebih kepada mengatur pola makan

1.Puasa alternatif

Metode puasa Intermitten pertama disebut puasa alternatif yang fokus pada waktu jadwal pola makan  telah ditentukan antara makan dan puasa.

Baca Juga: Sel Kanker Makin Ganas Kalau Makan Makanan Ini, Kata Dokter Zaidul Akbar

Mereka yang mematuhi diet ini bergantian antara satu hari boleh makan dan satu hari puasa, yang biasanya mencakup makanan 500 kalori.

"Triknya adalah memastikan Anda tetap makan sehat pada hari-hari ketika Anda tidak erpuasa,"kata Heather Hanks, ahli gizi dan penasihat medis di Medical Solutions BCN.

Heather Hank juga menyebut kadar insulin dan   hormon terbuang dan akhirnya menyimpan glikogen ketika komsumsi kalori dari gula halus dan karbohidrat

"Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi kalori dari gula halus dan karbohidrat, Anda akan membuang kadar insulin dan hormon kelaparan hingga akhirnya menyimpan lebih banyak glikogen daripada yang Anda bakar."

2. Diet 5:2

Adalah metode puasa Intermitten kedua yang memberi kebebasan makan selama lima hari dalam seminggu dan berpuasa selama dua hari lainnya.  

Baca Juga: Mengenal NFT dan Tips Menjual Hasil Karya agar Cepat Laku, Berikut Penjelasannya

Metode ini juga diyakini efektif dalam penurunan berat badan, pengurangan lemak tubuh dan peningkatan metabolisme terkait yang menyertainya. Namun kepatuhannya dalam jangka panjang bisa sangat menantang.

3. Pemberian makan dengan batasan waktu

Pemberian makan dengan Batasan waktu merupakan metode puasa Intermitten yang tidak membatasi jumla kalori dalam pemberian makan yang dibatasi waktu.

Tetapi hanya membatasi makan selama masa jendela harian empat hingga sepuluh jam. Di luar jam tersebut, harus berpuasa.

"Pilihan yang paling praktis dan layak bagi banyak orang ternyata adalah memberi makan dengan batasan waktu," kata Vahdat seperti dikutip Eat This, Not That! .

“Jika dilakukan dengan benar dengan puasa semalaman setiap hari antara 12-14 jam, maka manfaatnya bisa diperoleh dalam jangka panjang tanpa efek samping yang minimal,” katanya lagi.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Eat This, Not That!


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah