Network
PORTAL JOGJA – Sikap naluriah orang tua pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Namun terkadang orang tua menjadi superior bagi kehidupan anak, yang tidak jarang menimbulkan stres pada anak.
Stres merupakan sesuatu hal yang umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja termasuk anak-anak, remaja, dewasa, atau yang sudah lanjut usia.
Dikutip dari Buletin Psikologi Universitas Gadjah Mada, berjudul Teori Stres: Stimulus, Respons, dan Transaksional yang ditulis oleh Nasib Tua Lumban Gaol, stres terbagi menjadi tiga.
- Stres model stimulus (rangsangan),
- stres model response (respons),
- stres model transactional (transaksional)
Baca Juga: Amel, Gadis yang Disebut Mirip Artis Mendiang Nike Ardilla
Satu dari ketiga model stres yang paling sering terjadi adalah stres stimulus. Stres stimulus terjadi ketika situasi lingkungan yang dihadapi seseorang begitu menekan, namun individu tersebut tidak dapat memberontak sehingga cenderung menerima secara langsung rangsangan stres tanpa ada proses penilaian.
Secara umum, anak juga memiliki potensi untuk mengalami stres. Dilansir dari Instagram literartcy_, sebuah media literasi parenting Indonesia menyebutkan empat faktor yang dapat menyebabkan stres pada anak.
1. Melarang anak menangis
Melarang menangis pada anak sama hal nya dengan melarang untuk menyalurkan emosi. Hal ini kurang tepat karena dengan menangis merupakan salah satu cara seseorang untuk berkomunikasi melalui ekspresinya.
Baca Juga: dr. Tirta: 3 Alasan Orang Tidak Kena Covid-19 Krena Punya Imun Kuat dan Beruntung
2. Membeda-bedakan anak
