PORTAL JOGJA - Semua orang di Indonesia pasti sudah tidak asing dengan yang namanya tempe. Pasalnya selain murah dan enak, tempe ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia.
Bahkan makanan ini sudah dijual dan terkenal hingga keluar negeri seperti Jepang dan Eropa karena bisa menggantikan daging bagi orang vegetarian. Dikutip dari laman Dr. Health Benefits, berikut ini beberapa alasan harus mulai makan tempe.
1. Tinggi protein dan asam amino
Hanya dengan sekitar 2 buah tempe (@ 100gr) mampu memenuhi kebutuhan protein harian dan asam amino sebesar 37%. Protein dan asam amino yang terkandung dalam tempe sangat baik untuk tubuh kita.
Baca Juga: 5 Tips Menghilangkan Jerawat Untuk Anak Remaja, Salah Satunya Jangan Memencet Jerawat
Baca Juga: Astaga! Tanpa Disadari 6 Kebiasaan Orang Tua ini Bisa Berdampak Buruk Pada Si Kecil
2. Mengandung asam lemak tak jenuh (omega 3 dan omega 6)
Pada proses fermentasi tempe terjadi peningkatan kadar lemak tak jenuh, sehingga kandungan asam lemak tak jenuh pada tempe cukup tinggi. Bahkan 100 gram tempe (2 buah) mengandung 220mg asam lemak Omega 3 dan 3590mg asam lemak Omega 6.
3. Sumber vitamin B terutama B12
Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat baik. Bahkan tempe merupakan satu-satunya sumber vitamin B12 dari bahan pangan nabati (biasanya vitamin B12 hanya terdapat pada bahan makanan hewani).
Karena itu para vegetarian lebih memilih memakan tempe daripada daging. Vitamin lain yang terkandung dalam tempe adalah vitamin B2 (riboflavin), B6 (piridoksin), B1 (thiamin), niasin, asam folat, dan asam pantotenat.
Baca Juga: 7 Tips Perawatan Wajah Untuk Pria, Agar Ganteng Maksimal
Baca Juga: Tips Rahasia Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Bahan Alami Rumahan dalam Semalam
4. Kaya Mineral
Jamur pada tempe menghasilkan enzim yang mampu membentuk asam fitat, fosfor dan inositol sehingga zat besi, kalsium, magnesium dan zinc.
5. Mengandung Isoflafon
Tempe mengandung tiga jenis isoflavon yang merupakan antioksidan esensial bagi tubuh. Selain itu juga mengandung antioksidan yang paling kuat dibandingkan isoflavon dalam kedelai yang belum diolah.***