Network
PORTAL JOGJA - Istilah bullying dan body shaming kini menjadi isu populer di masyarakat kita, ditambah, baru-baru ini berita tentang selebritis Korea melakukan tindak bullying saat masa sekolah, berlalu-lalang di media sosal. Mulai dari tindak kekerasan, hingga pelecehan seksual.
Tak hanya itu, body shaming pun juga terkadang kita lontarkan terhadap orang terdekat, tanpa kita sadari. Seringkali kita mendengar komentar-komentar berupa kata-kata yang menjurus ke body shaming.
Seperti, “kok badan kamu makin gemuk, sih. Makanya, diet dong.”
Baca Juga: Mbah Mijan Ungkap Firasat Berakhirnya Pandemi Covid-19, Katanya: Semoga ini Pertanda Corona Berakhir
Baca Juga: Informasi Stok Darah PMI DIY Hari Ini Jum’at 5 Maret 2021
‘’Kurus banget sih itu badan, gak pernah dikasih makan sama orang tuanya, ya?’’
“Ih, kok kulit kamu jadi tambah hitam gini sih. Cepet-cepet lulur gih, atau suntik putih sekalian!”
Body shaming dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk bullying yang banyak terjadi di lingkungan kita. Baik dengan tujuan bercanda atau benar-benar menghina.
Perbedaanya adalah body shaming hanya spesifik ditujukan pada bentuk dan ukuran tubuh, sedangkan bullying mencakup hal yang lebih besar dan didefinisikan sebagai bentuk agresi kepada orang lain baik secara fisik maupun verbal.
Baca Juga: Bocoran Resmi dari Wapres Ma'ruf Amin, Kartu Prakerja Akan Dianggarkan Hingga 2022
