Inilah 6 Tradisi Khas Imlek dan Filosofinya

- 24 Januari 2021, 19:06 WIB
Lampion yang biasa digunakan saat perayaan Imlek
Lampion yang biasa digunakan saat perayaan Imlek /Kabar Joglosemar/Galih Wijaya

 

PORTAL JOGJA - Tahun baru China atau Imlek 2021 segera tiba. Tahun ini Imlek jatuh pada 12 Februari 2021, tahun ini, akan menjadi pergantian tahun Tikus Logam ke tahun Kerbau Logam atau Kerbau Emas.

Dalam astrologi China, tahun 2021 disebut sebagai tahun kerbau logam. Dikutip dari WowAstrology.com, pada 24 januari 2021, kerbau logam ternyata bukan tahun yang mudah. Ini merupakan tahun pemulihan setelah tahun tikus pada 2020.

Baca Juga: Jangan Salah, ini Waktu yang Tepat Untuk Servis Motor

Baca Juga: Suasana Haru, Ali Syakieb Tahan Tangis Saat Lamar Margin Wieheerm

Tahun kerbau logam sendiri akan terhitung mulai dari 12 Februari 2021, momen Imlek, dan berlangsung hingga 31 Januari 2022.

Tahun-tahun kerbau logam sendiri telah berlangsung pada 1961, 1973, 1985, 1997, dan 2009, di mana terjadi setiap 12 tahun.

Selain bagi-bagi angpao berikut ini adalah tradisi khas yang dilakukan saat imlek atau Chinese new year beserta filosofinya.

Baca Juga: 8 Manfaat Nonton Film yang Jarang Kita Disadari

1. Kembang Api

Kembang api merupakan salah satu pertunjukan yang sangat populer untuk memeriahkan Imlek, karena suara gaduhnya dipercaya membuat makhluk jahat ketakutan.

Akan tetapi, ketika merayakannya di rumah, pastikan bahwa tetangga tidak merasa terganggu dengan suara berisik yang anda ciptakan.

Imlek pun sangat identik dengan hujan. Bagi sebagian orang, hujan membuat malas beraktivitas, tetapi berbeda untuk masyarakat Tionghoa di kala Imlek, hujan sepanjang perayaan imlek pun dikaitkan sebagai sumber rezeki.

Baca Juga: Rohimah Mulai Hapus Foto Berduanya Dengan Kiwil

Dengan turunnya hujan, maka banyak rezeki yang berdatangan di muka bumi.

Namun, yang sangat penting adalah menyambut Tahun Barun Imlek dengan cara membersihkan hati, menyucikan nurani, dan tekad berusaha lebih baik di tahun mendatang.

2. Membersihkan rumah

Menyapu rumah berarti juga membersihkan rumah agar kotoran yang dianggap sebagai symbol kesialan disingkirkan, hingga tersedia ruang yang cukup untuk menampung keberuntungan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Dipastikan Segera Capai Angka Satu Juta, Belum Tunjukkan Tanda Turun

Rumah yang bersih juga sedap dipandang mata kan?. Setelah itu, mereka akan menyingkirkan sapu dan sikat dari jangkauan.

Mereka juga tidak diperbolehkan menyapu rumah saat hari pertama tahun baru karena berarti mengusir keberuntungan yang sudah hadir di rumah.

3. Wajib serba merah

Menurut kepercayaan orang Tionghoa, nian atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung akan keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek.

Kedatangan mereka pun dilanjutkan dengan mengganggu manusia, terutama anak kecil.

Baca Juga: Yang Panas Segar, Penghangat Badan di Kala Hujan

Namun, jangan khawatir.Menghias rumah, pakaian, dan aksesoris berwarna merah dapat mengusir nian karena ia takut dengan warna merah.Jadi, tidak heran kalau nuansa merah begitu jelas terlihat saat Imlek.

4. Angpao

Bagi anak-anak dan masih lajang, Imlek berarti banjir uang karena orang tua atau mereka yang sudah menikah diwajibkan memberikan angpau, tidak harus besar.

Yang penting berupa uang kertas baru, dan bukannya berbentuk uang logam.Bagi-bagi angpao juga dipercaya makin memperlancar rejeki di kemudian hari.

Baca Juga: Khabib Ejek Conor McGregor Usai Dikalahkan Dustin Poirier

Selain itu pemberian angpao melambangkan harapan orang-orang tua kepada anak muda agar lebih makmur di tahun yang baru.

5. Menyiapkan Makanan

Kue keranjang dan jeruk juga menjadi ciri khas Imlek. Tidak hanya itu, saat Imlek mereka juga menyajikan makanan di atas nampan berbentuk, segi 6, segi 8, atau bulat dengan isi yang beragam, seperti buah kering, biji-bijian, kacang-kacangan, dan permen.

Beberapa orang juga menyiapkan makanan keberuntungan seperti mie yang tidak dipotong untuk melambangkan umur panjang, serta kue bola berbentuk uang Tiongkok pada zaman dahulu yang melambangkan kekayaan.

Baca Juga: Mengenal Cheongsam, Busana Tradisional China yang Go Internasional

Satu lagi, saat Imlek mereka disarankan untuk menghindari makan bubur karena bagi warga Tionghoa, bubur melambangkan kemiskinan.

6. Mengunjungi Keluarga Besar

Tidak hanya lebaran, Imlek juga menjadi salah satu momen yang tepat untuk mengunjungi saudara agar tali persaudaraan tidak terputus.

Tidak heran jika pada saat-saat tersebut banyak masyarakat dari etnis Tionghoa yang pulang kampung untuk merayakan Imlek bersama keluarga mereka.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: WowAstrology.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah