Network
PORTAL JOGJA – Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa Rabu 11 November 2020 kemarin menyatakan, untuk mendongkrak sektor pariwisata dan perhotelan wisatawan dari semua negara diizinkan masuk ke Afrika Selatan.
Dikutip dari Antara, Afrika Selatan yang merupakan negara dengan tingkat ekonomi paling maju di benua Afrika, telah mengalami peningkatan infeksi sejak melonggarkan pembatasan lockdown pada September lalu.
Dengan lebih dari 740.000 kasus COVID-19 dan sedikitnya 20.000 kematian, Afrika Selatan saat ini memiliki jumlah kasus COVID-19 tertinggi yang dikonfirmasi di Afrika.
Baca Juga: Jeddah Diguncang Ledakan, KJRI Pastikan Tak Ada Korban WNI
Meski demikian, Ramaphosa dalam pidatonya mengatakan akan membuka rute perjalanan internasional.
"Kami juga membuka perjalanan internasional dari semua negara dengan tunduk pada protokol kesehatan yang diperlukan dan penyerahan sertifikat negatif COVID-19," kata Ramaphosa seperti ditulis Antara.
"Dengan menggunakan tes cepat dan pemantauan ketat, kami bermaksud membatasi penyebaran infeksi dari kasus impor," terang Ramaphosa. "Kami berharap langkah-langkah ini akan sangat membantu bisnis di sektor pariwisata dan perhotelan," imbuhnya.
Baca Juga: Ini Sejarahnya Tanggal 12 November Menjadi Hari Ayah Nasional
Namun, Ramaphosa memperingatkan potensi kenaikan infeksi COVID-19, dengan mengatakan jumlah kasus baru di Provinsi Eastern Cape 50 persen lebih tinggi daripada minggu sebelumnya,. Tak hanya Eastern Capei wilayah Northern Cape dan Western Cape juga menunjukkan kenaikan.
Hanya saja Presiden Ramaphosa tidak memberikan rincian lebih lanjut, atau tanggal spesifik untuk pembukaan kembali. Sebelumnya, Afrika Selatan membuka perbatasannya untuk beberapa wisatawan internasional pada awal Oktober setelah menerapkan larangan selama enam bulan.
