Erdogan Tetapkan Hagia Sophia Jadi Masjid, AS Cs Keberatan

- 11 Juli 2020, 09:26 WIB
Museum Hagia Sophia atau Aya Sofia di Istanbul Turki. (Aljazeera)
Museum Hagia Sophia atau Aya Sofia di Istanbul Turki. (Aljazeera) /

"Keputusan kabinet 1934 yang mengakhiri fungsinya sebagai masjid dan mengubahnya menjadi museum tidak sesuai aturan hukum," sambungnya.

Salinan keputusan diunggah Presiden Erdogan di Twitter lewat akun @RTErdogan disertai ungkapan harapan 'Semoga sukses'.

Baca Juga: FIF Group Yogyakarta Salurkan 200 Paket Sembako Bagi Pengemudi Ojol

Ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan lantaran Erdogan telah lama memastikan Hagia Sophia bisa digunakan untuk salat pada Rabu 15 Juli 2020 mendatang dalam peringatan kudeta yang gagal.

Ketika diumumkan, banyak orang berkumpul di depannya sambil merayakan kemenangan mereka mengembalikan fungsi bangunan bersejarah itu.

Kebanyakan di antara mereka tak sabar untuk segera melaksanakan salat berjamaah di dalam Hagia Sophia.

Baca Juga: mBagei, Gerakan Berbagi dari Kelurahan Tahunan

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Yunani bersama dengan lembaga kebudayaan PBB, UNESCO menyayangkan keputusan tersebut.

UNESCO memastikan akan melakukan peninjauan ulang terkait statusnya sebagai warisan dunia. Gereja Ortodoks Rusia pun khawatir dengan efek polarisasi yang mungkin muncul dari kebijakan itu.

Erdogan sendiri menolak semua kritik dari luar negeri dan menganggapnya sebagai ancaman bagi kedaulatan Turki. (****)

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Galamedianews Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah