Network
PORTAL JOGJA - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengajukan pengunduran diri setelah melarikan diri ke Singapura di tengah gelombang protes atas krisis ekoomi yang terjadi di negara tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, juru bicara parlemen Sri Lanka menyebutkan, Rajapaksa mengajukan pengunduran dirinya melalui email pada Kamis malam dan akan menjadi resmi pada Jumat hari ini, setelah dokumen tersebut diverifikasi secara hukum .
Permohonan pengunduran diri yang ditujukan pada Ketua Parlemen Sri Lankda tersebut dikirim beberapa jam setelah melahiran diri ke Singapura.
Baca Juga: Rekrutmen Calon Prajutit TNI AD Tidak Dipungut Biaya, Kasad Imbau Warga Jangan Terkecoh Oknum
Kabar pengajuan pengunduran diri itu disambut gembira oleh para pengunjuk rasa yang berkumpul di luar Sekretariat Presiden di Colombo, menentang pemberlakukan jam malam di Colombo.
Rajapaksa bersama istrinya Ioma dan dua pengawal mereka mendarat di Singapura pada hari Kamis 14 Juli 2022. Dikabarkan, Rajapaksa disambut sekelompok penjaga keamanan dan meninggalkan area VIP bandara dengan konvoi kendaraan hitam.
Rajapaksa melakukan perjalanan ke Singapura dengan penerbangan maskapai Saudi Arabia. Kementerian luar negeri Singapura mengkonfirmasi, Rajapaksa telah diizinkan memasuki negara-kota, tetapi hanya untuk "kunjungan pribadi".
Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Pati Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kirim Tim Gabungan
“Dia tidak meminta suaka dan dia juga tidak diberikan suaka. Singapura umumnya tidak mengabulkan permintaan suaka,” begitu pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura seperti dikutip Portal Jogja dari Al Jazeera.
Di Sri Lanka, para pengunjuk rasa menyambut pengajuan pengunduran diri Rajapaksa dengan menyalakan petasan, meneriakkan slogan-slogan dan menari dengan gembira.
