Network
PORTAL JOGJA - Taliban memerintahkan semua presenter berita TV wanita di Afghanistan untuk mengenakan penutup wajah saat mengudara.
Keputusan itu diumumkan pada hari Kamis 19 Mei, yang hanya dipatuhi oleh beberapa stasiun, tetapi Kementerian Kebaikan dan Kebajikan Taliban mulai memberlakukannya mulai hari Minggu dengan sebagian besar pembawa berita wanita sudah dengan wajah tertutup cadar.
Perintah itu adalah bagian dari pembatasan yang diberikan pada perempuan dan anak perempuan Afghanistan oleh Taliban sejak mereka mengambil alih negara itu pada Agustus 2021 setelah pasukan AS meninggalkan negara itu.
Baca Juga: Gary Iskak Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba Bersama 4 Orang Temannya
Sonia Niazi, salah seorang presenter berita TV saluran TOLOnews, membagikan reaksinya terhadap keputusan baru tersebut.
“Kami menentang dan menentang pemakaian masker, tetapi TOLOnews ditekan dan diberitahu bahwa presenter wanita mana pun yang muncul di layar tanpa menutupi wajahnya harus diberi pekerjaan lain atau dihilangkan begitu saja. “TOLOnews terpaksa dan kami terpaksa memakainya,” katanya seperti dilansir dari Independent.
Kementerian Informasi dan Kebudayaan Taliban sebelumnya mengumumkan bahwa keputusan itu sudah final dan tidak dapat dinegosiasikan.
Presenter TOLOnews lainnya, Farida Sial, mengatakan, sangat sulit jika harus tampil selama dua sampai tiga jam dengan wajah tertutup.
“Tidak apa-apa kami Muslim, kami berhijab, kami menyembunyikan rambut kami, tetapi sangat sulit bagi seorang presenter untuk menutupi wajah mereka selama dua atau tiga jam berturut-turut dan berbicara seperti itu," katanya.
Taliban terakhir berkuasa di Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001 dan memberlakukan banyak pembatasan pada wanita, seperti mengharuskan mereka mengenakan burqa - pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh termasuk mata di depan umum dan melarang mereka mengenyam pendidikan.
