Network
PORTAL JOGJA – Pasukan Israel dilaporkan telah menembak mati jurnalis AL Jazeera Shireen Abu Akleh saat tengah meliput serangan Israel di Kota Jenin di Tepi Barat.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, Abu Akleh terkena peluru tajam dan sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Namun Abu Akleh yang saat ditembak mengenakan rompi bertuliskan pers itu nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Sebuah video dari kejadian tragi situ menunjukkan Abu Akleh ditembak pada bagian kepala. Jurnalis Al Jazeera Nida Ibrahim mengatakan, kejadian tersebut sangat mengejutkan para jurnalis yang tengah melakukan peliputan.
Baca Juga: Ismail Marzuki, Komponis Besar yang Tak Rasakan Belaian Kasih Ibu Kandung Sejak Lahir
“Apa yang kita ketahui sekarang adalah bahwa Kementerian Kesehatan Palestina telah mengumumkan kematiannya. Shireen Abu Akleh, sedang meliput peristiwa yang terjadi di Jenin, khususnya serangan Israel di kota itu, yang berada di utara Tepi Barat yang diduduki, ketika dia terkena peluru di kepalanya,” kata Ibrahim dari kota Ramallah, Palestina seperti ditulis Al Jazeera.
Jurnalis lain, Ali Samoudi juga dilaporkan tertembak peluru tajam di bagian punggung, namun kondisi Samoudi dilaporkan dalam keadaan stabil.
Militer Israel sendiri berdalih, mereka diserang dengan tembakan senjata berat dan bahan peledak saat beroperasi di Jenin, sehingga melakukan pembalasan.
Menteri luar negeri Israel Yair Lapid mengatakan, Tel Aviv menawarkan penyelidikan patologis bersama atas kematian Abu Akleh yang disebut sebagai “kematian menyedihkan”. Yair Lapid menyebut, wartawan harus dilindungi di zona konflik.
Baca Juga: Tingkat CO2 Bumi Mencapai Level Tertinggi yang Tercatat dalam Sejarah
