"Saya melihat 20 hingga 30 mayat," kata warga setempat lainnya.
Sejumlah kerabat korban yang tiba di rumah sakit setempat kemudian mencari orang yang mereka cintai.
Seorang perawat mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa sekitar 30 sampai 40 orang telah dirawat untuk perawatan luka akibat ledakan itu.
Belasan ambulans mengangkut mereka yang terluka parah ke rumah sakit provinsi utama di kota Kunduz.
"Cedera pecahan peluru pada tubuh orang yang terluka menunjukkan bahwa mereka disebabkan oleh ledakan bom," kata seorang dokter di rumah sakit provinsi itu kepada AFP.
Ledakan hari Jumat adalah salah satu serangan terbesar sejak Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus tahun lalu. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca Juga: Mike Tyson Memukul Penumpang Mabuk Karena Melempar Botol Air ke Arahnya
Kelompok ISIS regional di Afghanistan yang mayoritas Sunni telah berulang kali menargetkan Syiah dan minoritas seperti Sufi.
ISIS adalah kelompok Islam Sunni seperti Taliban, tetapi keduanya memiliki persaingan sengit.
Perbedaan ideologis terbesar antara keduanya adalah bahwa Taliban hanya ingin Afghanistan yang bebas dari pasukan asing, sedangkan ISIS menginginkan kekhalifahan Islam yang membentang dari Turki hingga Pakistan dan sekitarnya.***