Korban Warga Sipil Ukraina bertambah, AS dan Eropa Siapkan Sanksi Baru, Desak Rusia Keluar dari Badan HAM PBB

- 5 April 2022, 12:08 WIB
Ilustrasi. Markas PBB. Korban Sipil Ukraina bertambah, AS dan Eropa Siapkan Sanksi Baru, Desak Rusia Keluar dari Badan HAM PBB
Ilustrasi. Markas PBB. Korban Sipil Ukraina bertambah, AS dan Eropa Siapkan Sanksi Baru, Desak Rusia Keluar dari Badan HAM PBB /

PORTAL JOGJA - Amerika Serikat dan Eropa pada Selasa berencana menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia atas pembunuhan warga sipil di Ukraina. Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan jumlah korban yang ditemukan mungkin akan bertambah.

Oleh karena itu Amerika Serikat (AS) akan meminta Majelis Umum PBB untuk menangguhkan keanggotaan Rusia dari Dewan HAM, kata duta besar AS untuk PBB pada Senin, setelah Ukraina menuduh tentara Rusia membunuh puluhan warga sipil di kota Bucha.

Pasukan Rusia ditarik dari kota-kota di sebelah utara ibu kota Kiev pekan lalu. Mereka fokus diwilayah selatan dan timur Ukraina seperti Donbass.

Pasukan Ukraina merebut kembali kota-kota yang diduduki Rusia selama hampir enam pekan, termasuk Bucha, di mana banyak mayat warga sipil tergeletak di jalan-jalan.

Baca Juga: Barat Blokir Pesawat Rusia, Kini Inggris Larang Penggunaan Pesawat Pribadi Karen Rusia Invasi Ukraina

Foto-foto mengejutkan tentang kuburan massal di Bucha dan mayat orang-orang dengan tangan terikat dan lubang peluru di kepala mengundang kemarahan internasional pada Senin.

Presiden AS Joe Biden mendesak sebuah pengadilan kejahatan perang terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. AS, Jerman dan Prancis juga mengancam Moskow dengan sanksi-sanksi baru.

Namun Rusia membantah tuduhan apa pun terkait pembunuhan warga sipil. Mereka mengatakan akan memperlihatkan "bukti empiris" di sidang Dewan Keamanan PBB pada Selasa untuk membuktikan bahwa pasukan Rusia tidak terlibat.

Dalam pidato lewat video Selasa pagi, Zelenskyy mengatakan dia juga akan berbicara di depan Dewan Keamanan pada Selasa untuk mencari dukungan bagi penyelidikan di Bucha.

"Dan ini hanya satu kota. Salah satu dari banyak komunitas di Ukraina yang pernah diduduki Rusia," kata Zelenskyy.

Baca Juga: Berburu Takjil di Jogja Selatan, Jangan Lewatkan Lokasi Berikut, Kuliner Kekinian Hingga Kuliner Jadul Komplit

"Sekarang, ada informasi bahwa di Borodyanka dan beberapa kota Ukraina lain yang dibebaskan, jumlah korban jiwa selama pendudukan mungkin lebih banyak lagi," kata dia, merujuk pada sebuah kota berjarak 25 km dari barat Bucha.

AS mengatakan akan mendorong penangguhan keanggotaan Rusia dari Dewan HAM PBB atas pembunuhan di Bucha, seraya menyebut partisipasi Moskow di dewan itu sebagai "lelucon".

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dirinya telah berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tentang Bucha.

Kuleba menekankan "bahwa Ukraina akan menggunakan semua mekanisme PBB yang tersedia untuk mengumpulkan bukti dan meminta Rusia bertanggung jawab."

Baca Juga: Trasidi Takjil Bubur Sayur Lodeh Tiap Bulan Puasa di Masjid Sabilurrosya'ad Wijirejo Bantul

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Senin bahwa Putin dan pendukungnya akan "merasakan akibat" dari peristiwa di Bucha dan bahwa sekutu Barat akan menyepakati sanksi baru buat Rusia dalam beberapa hari ke depan.

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan sanksi baru AS terhadap Moskow akan diumumkan pekan ini. Departemen Luar Negeri AS mengatakan mereka mendukung tim penuntut dan pakar internasional untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti kekejaman.

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan Uni Eropa harus membahas larangan gas Rusia, meskipun sejumlah kalangan mengingatkan kemungkinan sanksi itu akan memicu krisis energi di Eropa.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta, Selasa 5 April 2022, Keluh Kesah Elsa Mengaku Kena Karma Andin, Al Jadi ke Amrik?

Dua pertiga suara mayoritas dari 193 anggota majelis di New York dapat menangguhkan sebuah negara karena melakukan pelanggaran HAM berat dan sistematis secara terus menerus.

Ukraina mengatakan bahwa mereka akan menggunakan semua "mekanisme PBB yang tersedia" untuk mengumpulkan bukti kejahatan Rusia di negara itu.

"Tak ada tempat bagi Rusia di Dewan HAM PBB," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah